Definisi Orientasi :
Sebuah
prosedur untuk memberikan karyawan baru informasi tentang latar belakang
perusahaan.
Definisi Latihan (training) :
Suatu
program untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan tehnik
pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
Tujuan utama dari latihan dan
pengembangan adalah :
Untuk
menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan
jabatan.
Untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran
kerja yang telah ditetapkan.
Beberapa hal yang tercakup dalam
program orientasi :
1.
Masalah
Organisasional :
- Sejarah singkat organisasi
- Kebijaksanan & aturan perusahaan.
- Organisasi perusahaan
- Peraturan-peraturan disiplin
- Nama dan jabatan para direktur
- Prosedur keamanan.
- Jabatan karyawan dan departemen
- Buku pedoman karyawan.
- Layout fasilitas fisik
- Proses produksi.
- Periode percobaan
- Lini produk atau jasa yang dibuat.
2.
Perkenalan
:
- Dengan Penyelia (atasan).
- Dengan rekan sekerja.
- Dengan para pelatih.
- Dengan bagian bimbingan karyawan.
3.
Tunjangan-tunjangan
karyawan :
- Skala pengupahan atau penggajian
- Asuransi
- Cuti dan liburan
- Program pensiun.
- Jam istirahat
- Pelayanan organisasi terhadap para
- karyawan
- Latihan dan pendidikan
- Program rehabilitasi
- Konseling.
4.
Tugas-tugas
jabatan :
- Lokasi pekerjaan
- Fungsi jabatan.
- Tugas-tugas pekerjaan
- Sasaran pekerjaan
- Kebutuhan keamanan
- Hubungan dengan pekerja-pekerja
- lain
Lima langkah dalam pelatihan dan proses pengembangan
1.
Analisa
kebutuhan :
- dentifikasikanlah ketrampilan-ketrampilan kinerja jabatan yang akan diperbaiki.
- Analisis audiens, bahwa program sesuai dengan tingkat pendidikan, ketrampilan, sikap dan motivasi karyawan.
- Rancangan instruksional :
- Kumpulkan sasaran instruksional, media, gambaran, metode dan urutan dari isi, contoh, latihan dan kegiatan.
- Pastikanlah semua bahan untuk pelatihan telah disiapkan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
- Keabsahan :
- Perkenalkanlah dan syahkanlah pelatihan dihadapan para audiens.
- Implementasi
- Doronglah keberhasilan dengan lokakarya melatih-pelatih yang berfokus pada penyajian ketrampilan selain isi pelatihan.
- Evaluasi dan tindak lanjut.
Tujuan
pengembangan :
1. Produktifitas kerja;
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas semakin baik karena meningkatkan
technical skill, human skill, dan managerial skill.
2. Efisiensi; meningkatkan
efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan ke-ausan mesin-mesin yang dapat
mengurangi pemborosan.
3. Kerusakan; mengurangi
kerusakan barang, produksi dan mesin dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Kecelakaan; untuk
mengurangi jumlah biaya pengobatan dan kesehatan karyawan.
5. Pelayanan; peningkatan
pelayanan terhadap konsumen semakin baik.
6. Moral; karyawan semakin
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
7. Karier; meningkatakan
keahlian, prestasi, dan ketrampilan untuk menjadi lebih baik.
8. Konseptual; meningkatkan
kecakapan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
9. Kepemimpinan; meningkatkan cara dalam perencanaan,
pengarahan, pemotivasian dan pengendalian terhadap karyawan lebih baik.
10. Balas jasa (gaji, benefit
dan insentif); meningkatkannya balas jasa maka prestasi kerja semakin baik.
11. Konsumen; semakin baik
dalam pelayanan dan kualitas produk yang dihasilkan.
Jenis-jenis
pengembangan, yaitu :
1. Pengembangan secara
informal, yaitu : karyawan atas keinginan dan usahanya sendiri melatih dan
mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada
hubungannya dengan pekerjaan dan jabatan.
2. Pengembangan secara formal yaitu : karyawan ditugaskan
perusahaan untuk mengikuti pendidikan dan latihan, baik yang dilakukan
perusahaan maupun yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau pelatihan.
Teknik-teknik latihan dan
pengembangan :
1.
On
the job training method (Metode praktis), adalah : metode dimana karyawan
dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang “pelatih” yang
berpengalaman. Biasanya menggunakan
praktik-praktik :
w
Rotasi jabatan, yaitu memberikan pengetahuan tentang
bagian-bagian organisasi yang berbeda dan berbagai ketrampilan manajerial.
w
Latihan
instruktur pekerjaan, dengan cara diberikan petunjuk secara langsung tentang
pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
w
Magang
(Apprenticeships), merupakan proses belajar dari seorang / beberapa orang yang
berpengalaman.
w
Coaching,
penyelia atau atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan dalam
pelaksanaan kerja rutin mereka.
w
Penugasan
sementara, merupakan penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk
jangka waktu yang ditetapkan.
2.
Off
the job training method, adalah pendekatan teknik presentasi
informasi, bertujuan untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau ketrampilan
kepada para peserta. metode yang biasa digunakan adalah :
a. Metode
presentasi informasi, adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau
ketrampilan kepada para peserta.. metode yang digunakan, yaitu :
w
Kuliah
adalah metode yang bersifat pasif dan tradisional yang menyampaikan informasi,
banyak peserta dan biaya relatif murah.
w
Presentasi
video adalah metode pelengkap yang melalui media, seperti TV, films, slide dan
sejenisnya.
w
Metode
konferensi, yaitu : metode yang berorientasi pada diskusi tentang masalah atau
bidang minat baru yang telah ditetapkan sebelumnya.
w
Programmed
instruction, yaitu : metode yang menggunakan sistem mengajar atau komputer untuk mempelajari topik kepada
peserta dan merinci serangkaian dengan umpan balik langsung pada penyelesaian
setiap langkah.
w
Studi
sendiri adalah teknik yang menggunakan modul tertulis, kaset atau video tape
dan biasanya para karyawannya tersebar.
b.
Metode
Simulasi, yaitu
pendekatan dimana karyawan / peserta latihan menerima presentasi tiruan
(artificial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti
pada keadaan yang sebenarnya. Metode
b.simulasi yang biasa
digunakan adalah ;
w
Metode
studi kasus, adalah deskripsi tertulis situasi pengambilan keputusan nyata
disediakan.
w Role playing merupakan teknik suatu peralatan yang memungkinkan para
karyawan untuk memainkan berbagai peran yang berbeda.
w Business games adalah suatu simulasi pengembilan keputusan skala
kecil yang sesuai dengan kehidupan bisnis nyata.
w Vestibule training,
adalah suatu teknik yang dilaksanakan oleh pelatih-pelatih khusus dengan area
terpisah dibangun dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan
digunakan pada pekerjaan yang sebenarnya.
w Latihan laboratorium
adalah suatu teknik bentuk latihan kelompok yang digunakan untuk mengembangkan
ketrampilan antar pribadi.
w
Program-program
pengembangan eksekutif adalah program latihan yang diselenggarakan di perguruan
tinggi atau lembaga pendidikan lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan teknik-teknik latihan dan pengembangan, yaitu :
1. Efektifitas biaya.
2. Isi program yang dikehendaki.
3. Kelayakan fasilitas-fasilitas.
4. Preferensi dan pengetahuan peserta.
5. Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih.
6. Prinsip-prinsip belajar.
Beberapa
tantangan pengembangan SDM yang merupakan faktor dalam mempertahankan karyawan
yang efektif, yaitu :
1.
Keusangan
(Obsolescence) terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan
atau kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan efektif. Tanda-tanda
keusangan yaitu : sikap yang kurang tepat, prestasi yang menurun, atau prosedur
kerja yang ketinggalan jaman.
2.
Perubahan
sosioteknis dan teknologi, misalnya penggunaan mesin-mesin otomatis, perubahan
sikap budaya tentang tenaga kerja wanita.
3.
Perputaran
tenaga kerja; keluar-masuknya karyawan akan berpengaruh pada sistem kerja
perusahaan, sehingga pengembangan karyawan harus setiap saat.
Langkah-langkah
dalam evaluasi program latihan dan pengembangan, yaitu :
1.
Kriteria
evaluasi.
2.
Tes
pendahuluan.
3.
Para
karyawan dilatih atau dikembangkan.
4.
Tes
purna (post-test).
5.
Transfer
atau promosi.
6.
Tindak
lanjut.
Penilaian
prestasi kerja menurut Andrew F. Sikula adalah:
Evaluasi yang sistematis terhadap
pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan.
Tujuan dan
kegunaan penilaian prestasi kerja karyawan :
1. Sebagai dasar untuk
promosi, demosi, separation, dan penetapan balas jasa.
2. Mengukur kesuksesan dalam
pekerjaannya.
3. Untuk mengevaluasi
efektivitas seluruh kegiatan pekerjaan.
4. Untuk mengevaluasi
program pelatihan dan keefektifitasan jadwal kerja, metode kerja, struktur
organisasi, kondisi kerja, gaya pengawasan dan peralatan kerja.
5. Sebagai indikator untuk
menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan.
6. Untuk meningkatkan
motivasi kerja dan alat pengembangan kecakapan karyawan.
7. Sebagai alat untuk
mengobservasi perilaku bawahan.
8. Untuk menilai kelemahan
atau kekurangan dari karyawan dan organisasi dimasa lampau.
9. Sebagai kriteria
menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
Standarisasi
penilaian prestasi kerja dibedakan atas 2 hal yaitu :
1. Tangible standard, yaitu
: sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya. Standar ini dibagi atas :
a.
Standar
fisik terbagi atas : standar kuantitas (Kg, meter); standar kualitas
(baik-buruk); dan standar waktu (jam, hari dan bulan).
b.
Standar
uang terbagi atas : standar biaya, standar penghasilan, dan standar investasi.
2. Intangible standar, yaitu
: sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukurnya, misalnya
loyalitas,kesetiaan, partisipasi, perilaku dan dedikasi karyawan terhadap
perusahaan.
Unsur-unsur yang dinilai, yaitu :
M Kesetiaan / loyalitas.
M Prestasi kerja
M Kejujuran
M Kedisiplinan
M Kreativitas
M Kerjasama
|
M Kepribadian
M Prakarsa
M Kecakapan
M Tanggung jawab
M Kepemimpinan
|
Metode-metode penilaian prestasi kerja
1. Metode penilaian
berorientasi masa lalu, yaitu :
a.
Rating
scale adalah suatu metode yang bersifat subyektif dengan skala tertentu dari
yang paling rendah sampai yang tinggi yang didasarkan pendapat penilai, yang
membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor (kriteria) yang
dianggap penting terhadap pelaksanaan kerja tersebut.
b.
Checklist
adalah penilai memilih kalimat atau kata yang menggambarkan prestasi kerja dan
karakteristik karyawan, kemudian diberi bobot pada item-item yang berbeda pada
checklist.
c.
Metode
peristiwa kritis adalah : penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan
penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau sangat jelek
dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja.
d.
Field
review method adalah : metode yang melakukan peninjauan langsung ke lapangan
membantu para penyelia dalam penilaian.
e.
Tes
dan observasi prestasi kerja bisa didasarkan pada tes ketrampilan dan
pengetahuan secara tertulis atau peragaan ketrampilan.
f.
Metode
evaluasi kelompok; metode ini berguna untuk pengambilan keputusan tentang
keputusan kenaikan upah, promosi dan berbagai bentuk penghargaan.
v Metode ranking adalah
penilai membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan lain untuk menentukan
siapa yang lebih baik, kemudian menempatkan karyawan dalam urutan yang terbaik
sampai yang terjelek.
v Grading or Forced
distributions; pada metode ini penilaian memisah-misahkan atau “menyortir” para
karyawan kedalam klasifikasi yang berbeda.
v Point allocation method
merupakan bentuk lain dari metode grading. Penial diberikan sejumlah nilai
total untuk dialokasikan pada karyawan dalam kelompok.
2. Metode-metode penilaian
berorientasi masa depan yang berorientasi pada masa lalu.
a) Penilaian diri
(Self-appraisals)
b) Penilaian psikologis
(psychological appraisals)
c) Pendekatan Management By
Objektives (MBO)
d) Tehnik pusat penilaian
(Assessment centers technical)
Istilah-istilah
dalam perencanaan karier :
Karier adalah :
Seluruh pekerjaan (jabatan) yang
ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.
Jalur karier adalah :
Pola pekerjaan-pekerjaan berurutan
yang membentuk karier seseorang.
Sasaran karier adalah :
Posisi diwaktu yang akan datang dimana
seseorang “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya.
Perencanaan karier adalah :
Proses melalui mana seseorang
memilih sasaran karier dan jalur ke sasaran tersebut.
Pengembangan karier adalah :
Peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
Beberapa manfaat yang diperoleh bila
departemen personalia terlibat dalam perencanaan karier adalah :
1 Mengembangkan karyawan
yang dapat dipromosikan
1 Menurunkan perputaran
karyawan.
1 Mengungkapkan potensi
karyawan.
1 Mendorong pertumbuhan
1 Mengurangi penimbunan.
1 Memuaskan kebutuhan
karyawan.
1 Membantu pelaksanaan
rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
Dalam prakteknya departemen personalia
mendorong perencanaan karier dengan 3 cara, yaitu :
1.
Pendidikan
karier, contoh : pidato pengarahan, edaran-edaran dan memorandum dari manajer
puncak.
2.
Informasi
pada perencanaan karier, contoh deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
3.
Konseling
karier.