SELAMAT DATANG DI INDAHNYA BERBAGI

EKONOMI PEMBANGUNAN

0 comments

BY. LINCOLIN ARSYAD

Edisi 5

BAB I
PENDAHULUAN

Kurangnya perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi disebabkan oleh beberapa faktor (Meier & Rouch 2000), antara lain :
1.  Pada masa PD II sebagian besar negara-negara sedang brkembang (NSB) masih merupakan negara jajahan.
2.  Kurangnya usaha dan perhatian dari para pemimpin masyarakat negara-negara jajahan untuk membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi.
3.  Dikalangan para ekonomi, penelitian dan analisis tentang masalah pembangunan ekonomi (masalah ekonomi jangka panjang) masih terbatas.

Namun setelah PDI  II berakhir, perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi tumbuh dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
1.  Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk dapat mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dari negara-negara maju.
2.    Berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap usaha pembangunan (khususnya pembangunan ekonomi) di NSB.

EVOLUSI FOKUS EKONOMI PEMBANGUNAN
Pertumbuhan dan pemerataan merupakan dua kutub strategi pembangunan yang seringkali mengabaikan (trade-off). Artinya, pembangunan yang menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi cenderung akan “mengorbankan” aspek pemerataan, begitu juga sebaliknya.
Keberhasilan pembangunan yang ditinjau dari tolok ukur ekonomi klasik tersebut tampaknya tidak sepenuhnya mampu mencerminkan kenyataan hidup yang sebenarnya di dalam masyarakat. Angka-angka yang ditunjukkan oleh pendapatan nasional bruto (Gross National Income = GNI) atau produk nasional bruto (Gross National / Domestic Product = GNP / GDP) tidan cukup peka dalam mengungkapkan state of mind masyarakat.
Memasuki periode 1960-an akhir dan awal dekade 1970-an, pembangunan ekonomi mengalami redefinisi. Mulai muncul pandangan bahwa tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi bukan lagi menitikberatkan pada aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi bagaimana mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan. Beberapa ekonomi berpendapat bahwa pertumbuhan yang tercermin pada kenaikan angka-angka GNP tiap tahunnya belum mampu menjadi solusi atas masalah kemiskinan dan ketimpangan sehingga “makna” pembangunan kembali dipertanyakan.
Perubahan yang paling mendasar pada fokus ekonomi pembangunan terjadi selama dekade 1970-an dan dekade 1980-an yang dikenal dengan istilah era ‘kebangkitan ekonomi neoklasik’ (resurgence of neoclassical economics).



CAKUPAN BAHASAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Belum adanya suatu pola analisis yang dapat diterima  secara umum disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.  Karena kompleksitas masalah pembangunan dan banyaknya faktor yang mempengaruhi pembangunan, yang mengakibatkan melebarnya topik pembahasan di dalam ekonomi pembangunan.
2.  Tidak adanya teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar yang berlaku umum (grand thoery) dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.

Hal tersebut tidak berarti karakteristik pola analisis dalam ekonomi pembangunan tidak dapat kenali. Jika dicermati, pada hakikatnya pembahasan-pembahasan dalam ekonomi pembangunan dapat dimasukkan dalam dua kelompok.
1.  Pembahasan tentang pembangunan ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik perekonomian dan masyarakat   NSB serta implikasinya pada pembangunan ekonomi di kawasan tersebut.
2.  Pemabahasan tentang sebagai pilihan orientasi kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upaya untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di NSB.

Ekonomi pembangunan dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh NSB dan memberikan landasan teori dan strategi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar NSB dapat membangun ekonominya secara cepat dan berkelanjutan (sustainable).

KARAKTERISTIK UMUM NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Pada awalnya negara-negara di dunia – ole h Bank Dunia – dikelompokkan menjadi dua, yaitu negara-negara maju (developed countries) dan negara-negara sedang berkembang (developing countries atau sering juga disebut less-developed countries). Negara-negara sedang berkembang ini sering juga disebut sebagai Negara Dunia Ketiga atau Negara Selatan.
Bank Dunia dalam World Development Report (2009) mengelompokkan negara-negara kedalam tiga kelompok berdasarkan tingkat pendapatan nasional (Gross National Income = GNI) per kapitanya yaitu :
1.     Negara berpenghasilan rendah (low-income economies) adalah kelompok negara-negara dengan GNI per kapita di bawah US $ 935.
2.    Negara berpenghasilan menengah (middle-income economies) adalah kelompok dengan negara-negara dengan GNI per kapita antara US $ 936 sampai US $ 11.455. Kelompok negara berpenghasilan menengah dapat dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu :
a.    Negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower-middle-income economies) adalah suatu negara dengan GNI perkapita antara US $ 936 sampai US $ 3.705.
b.    Negara berpenghasilan menengah ke atas (upper-middle-income economies) adalah suatu negara dengan GNI per kapita antara US $ 3.706 sampai US $ 11.455.
3.    Negara berpenghasilan tinggi (high-income economies) adalah kelompok negara-negara dengan GNI per kapita di atas US $ 11.456.

Todaro & Smith (2003) mengemukakan enam karakteristik umum NSB, yaitu :
1)  Standar Hidup yang Rendah
Standar hidup yang rendah tampak sangat nyata, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal tersebut dapat dilihat dari pendapatan per kapita yang rendah, kemiskinan yang kronis, kondisi rumah yang tidak memadai, sarana kesehatan yang masih sangat terbatas, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat kematian bayi  yang tinggi, tingkat harapan hidup yang rendah, adanya perasaan tidak aman, dan rasa putus asa.

2)  Tingkat Produktifitas Rendah
Tingkat produktifitas tenaga kerjanya (output per pekerja) sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini bisa dijelaskan dengan menggunakan beberapa konsep ekonomi. Salah satunya adalah prinsip produktivitas marjinal yang semakin menurun (diminishing marginal productivity). Prinsip ini menyatakan bahwa jika ada penambahan kuantitas pada salah satu input vaiabel  (misalnya, tenaga kerja), sedangkan kuantitas input-input lainnya (modal,  tanah, dan lain-lain) diasumsikan tetap, maka suatu titik tertentu produk marjinal yang dihasilkan dari adanya tambahan input variabel tersebut akan menurun. Oleh karena itu, tingkat produktivitas tenaga kerja yang rendah bisa disebabkan oleh tidak adanya atau kurangnya input komplementer seperti modal fisik atau manajemen sumberdaya manusia yang baik.

3)  Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Beban Tanggungan yang Tinggi
Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk suatu negara yaitu :
1.     Tingkat kelahiran kasar (crude birth rate) yang ditunjukkan oleh jumlah kelahiran per 1.000 penduduk tiap tahunnya. dan
2.    Tingkat kematian (death rate) yang ditunjukkan oleh jumlah kematian per 1.000 penduduk tiap tahunnya.
Satu hal lagi yang menambah kompleksitas masalah kependudukan di NSB adalah proporsi penduduk di bawah usia 15 tahun (usia non produktif) yang cukup tinggi.

4)  Tingginya Tingkat Pengangguran
Apabila dibandingkan dengan negara-negara maju, pemanfaatan sumberdaya manusia yang dilakukan oleh NSB maasih relatif rendah. Ada dua hal yang memicu timbulnya fenomena tersebut, yaitu :
1.     Adany pengangguran terselubung (underemployment) artinya tenaga kerja yang ada bekerja di bawah kapasitas optimalnya.
2.    Adanya pengangguran terbuka (open unemployment) artinya orang-orang yang mampu dan sangat ingin bekerja namun tidak ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka.

5)  Ketergantungan Terhadap Produksi Pertanian dan Ekspor Produk Primer
Sektor pertanian di NSB sebagian besar tenaga kerjanya, namun konstribusi sektor tersebut terhadap GDP kecil. Ada dua kebijakan yang dapat dijalankan NSB, yaitu :
1.     Revitalisasi pertanian, mengingat sektor pertanian merupakan basis perekonomian NSB.
2.    Transformasi struktural yang dinamis yaitu suatu proses transforasi yang tidak menyebabkan adanya ketimpangan antarsektor.

6)  Dominasi Negara Maju, Ketergantungan terhadap Negara Maju, dan Vulnerabilitas dalam Hubungan-hubungan Internasional
Faktor yang menyebabkan rendahnya standar hidup, tingginya pengangguran, dan munculnya masalah ketidakmerataan pendapatan adalah karena tingginya ketimpangan, baik dibidang ekonomi maupun politik antara negara-negara miskin dan negara-negara kaya.

PEMBANGUNAN EKONOMI ATAU PERTUMBUHAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.
Pembangunan ekonomi mempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut :
1.     Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu.
2.    Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Dan
3.    Peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang.
4.    Perbaikan sistem kelembagaan disegla bidang (misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya). Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari dua aspek perbaikan dibidang aturan main (rule of the games), baik aturan formal maupun informal; dan organisasi (players) yang mengimplementasikan aturan main tersebut.

TRANSFORMASI STRUKTURAL
Proses tranformasi struktural sering disebut dengan istilah pola normal pembangunan. Menurut Chenery & Syrquin (1975)  proses transformasi dapat dikelompokkan menjadi empat proses, yaitu :
1.     Proses Akumulasi
Ada tiga jenis modal yang dibutuhkan dalam proses akumulasi, yakni :
a.    Stok modal fisikal (capital stock)
b.    Modal insani (humam capital)
c.    Modal sosial (social capital)

Pengaruh modal sosial trhadap kinerja perekonomian dapat melalui beberapa mekanisme, antara lain :
1.     Tingkat kepercayaan (social network)
2.    Jejaring sosial (social network)
3.    Modal sosial yang efektif dapat membantu terjadinya proses penyebaran informasi (information spillover)
4.    Jejaring modal sosial mampu menstimulasi anggotanya untuk dapat memecahkan masalah-masalah kolektif dengan lebih mudah.

2.    Proses alokasi
Ada dua asumsi yang mndasari argumen yang menghubungkan antara tingkat produksi dengan permintaan domestik, yaitu :
a.    Elastisitas harga permintaan domestik pada kelompok-kelompok komoditas utama adalah relatif rendah, sehingga pola konsumsinya lebih dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
b.    Tingkat perdagangan internasional (ekspor-inpor) tidak terlalu besar sehingga tidak mampu menutup kesenjangan antara permintaan dan penawaran domestik pada komoditas-komoditas utama.

3.    Proses distribusi
Menurut Wie (1998), ada beberapa kebijakan pemerintah yang sejalan dengan proses transisi struktural berlangsung, yaitu :
a.    Adanya realokasi dana investasi yang lebih menguntungkan golongan “marginal”
b.    Industrialisasinya berdifat padat karya dan lokasi industrinya tidak mendorong terjadinya urbanisasi
c.    Adanya redistribusi aset-aset produktif, misalnya melalui land-reform
d.    Adanya redistribusi pendapatan, misalnya, melalui perangkat fiskal
e.    Meningkatkan akses masyarakat pada sarana pendidikan, karena kesenangan bidang pendidikan seringkali berdampak pada kesenjangan pada bidang-bidang lainnya.

4.    Proses demoragfis
Adanya urbanisasi secara langsung akan memperburuk kesenjangan struktural antara desa desa dan kota antara lain :
a.    Disisi penawaran, urbanisasi akan meningkatkan jumlah pencari kerja diwilayah perkotaan melampaui daya dukung perekonomian kota. Sementara persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sektor-sektor produktif di pedesaan semakin menurun.
b.    Disisi permintaan, penciptaan kesempatan kerja diperkotaan lebih sulit dari pada penciptaan lapangan kerja dipedesaan, karena jenis pekerjaan di sektor-sektor modern di perkotaan lebih membutuhkan input-input komplementer dibandingkan input tenaga kerja (Todaro $ Smith, 2003)
  

PENDAPATAN NASIONAL
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian (negara) dalam satu periode tertentu. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu :
1.     Metode Produksi (nilai tambahan)
2.    Metode Pendapatan
3.    Metode Pengeluaran
Untuk memudahkan perhitungan, maka para pelaku ekonomi dalam suatu negara dikelompokkan sebagai berikut ;
a.    Kelompok Rumah Tangga Perorangan
b.    Kelompok Perusahaan
c.    Pemerintah
d.    Sektor Luar Negri

Laju Pertumbuhan Pendapatan Nasional
Dengan mengajukan acuan angka IHK, pendapatan nasional riil dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana Yrt adalah pendapatan nasional riil pada tahun t, Ybt adalah pendapatan nasional menurut harga yang berlaku pada tahun t, IHKt adalah pada tahun t.
BAB 2
INDIKATOR PEMBANGUNAN

Pembangunan ekonomi seringkali didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan pendapata riil per kapita dalam jangka panjang yang dissertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Jadi, proses kenaikan pendapatan per kapita secara terus menerus dalam jangka panjang saja tidak cukup bagi kita untuk mengatakan telah terjadi pembangunan ekonomi, tetapi perbaikan struktur sosial, sistem kelembagaan (baik organisasi maupun aturan main), dan perubahan sikap dan perilaku masyarakat juga merupakan komponen penting dari pembangunan ekonomi.

INDIKATOR MONETER
1.     Pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita adalah indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu negara.
Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah karena difokuskan pada raison d’etre dari pembangunan yaitu meningkatnya standar dan kualitas hidup masyarakat serta berkurangnya angka kemiskinan.
¬
Kelemahan Umum Pendekatan Pendapatan per Kapita
Salah satu kelemahan dari pendapatan per kapita sebagai sebuah indikator pembangunan terletak pada ketidakmampuannya untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh.
Faktor-faktor non-ekonomi seperti adat istiadat, keadaan iklim dan alam sekitar, serta ada atau tidaknya kebebasan dalam megeluarkan pendapat dan bertindak – merupakan faktor-faktor yang juga dapat menyebabkan adanya perbedaan tingkat kesejahteraan dinegara-negara yang mempunyai tingkat pendapatan per kapita yang relatif sama.
¬
Kelemahan Metodologis Pendekatan Pendapatan per Kapita
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat berbeda, meskipun tingkat pendapatan per kapitanya relatif sama :
a.    Pola pengeluaran masyarakat
b.    Perbedaan iklim
c.    Struktur produksi nasional
2.    Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih
Penyempurnaan metode perhitungan GNP dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.    Koreksi  Positif
Adalah berkaitan dengan sektor ekonomi informal. Perekonomian NSB ditandai besarnya peranan sektor ekonomi informal yang tumbuh pesat.  Sektor ekonomi informal dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.     Kegiatan ekonomi yang ilegal atau melawan hukum, misalnya, perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang.
2.    Kegiatan ekonomi yang legal tetapi tidak tercata sehingga terhindar dari pajak, misalnya, pendapatan dari tukang batu yang memperbaiki rumah kita.
b.    Koreksi Negatif
Berkaitan dengan kerusakan lingkungan (eksternalitas negatif) yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan disektor produktif. Koreksi negatif mempertimbangkan biaya-biaya sosial (social costs) yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi.

INDIKATOR NON-MONETER
1.     Indikator Sosial
Menurut metode ini, tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan oleh beberapa indikator berdasarkan pada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan beberapa jenis barang tertentu yag datanya dapat dengan mudah diperoleh di NSB. Data tersebut adalah :
a.    Jumlah konsumsi baja dalam satu tahun (kg)
b.    Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun dikalikan 10 (ton)
c.    Jumlah surat dalam negeri dalam satu tahun
d.    Jumlah persediaan pesawat radio dikalikan 10
e.    Jumlah persediaan telepon dikalikan 10
f.    Jumlah persediaan berbagai jenis barang
g.    Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun (kg)

2.    Indeks Kualitas Hidup
Angka Ideks Kualitas Hidup (IKH) dapat diperoleh dengan rumus :
Dimana IHH adalah indeks harapan hidup, IKB adalah tingkat kematian bayi per 1.000 kelahiran, dan IMH adalah indeks melek huruf.
•         Indeks Harapan Hidup
•         Indeks Kematian Bayi
•         Indeks Melek Huruf

INDIKATOR CAMPURAN
1.     Indikator Susenas Inti
Indikator susenas inti meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a.    Pendidikan
b.    Kesehatan
c.    Perumahan
d.    Angkatan Kerja
e.    Keluarga Berencana dan Fertilitas
f.    Ekonomi
g.    Kriminalitas
h.    Perjalanan Wisata
i.     Akses kemedia massa

2.    Indeks Pembangunan Manusia
Berdasarkan indeks IPM-nya, negara-negara didunia ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a.    Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang rendah (low humam development)
b.    Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia menengah (medium humam development)
c.    Kelompok negara dengan tingkat pembangunan manusia yang tinggi (high humam developmant)

BAB 3
TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

PENGELOMPOKKAN TEORI
Delman (1961) mengidentifikasi ada tiga faktor utama mendorong teori dan paradigma pembanguna ekonomi dari masa ke masa. Yaitu :
a.    Adanyan perubahan ideologi
b.    Adanya revolusi dan inovasi teknologi
c.    Adanya perubahan lingkungan internasional
Gejala integrasi ekonomi yang lazim disebut perekonomian tanpa batas (borderless economy) ditandai oleh :
a.    Liberalisasi ekonomi dan intensifikasi perdagangan bebas antarnegara
b.    Meluasnya wilayah operasi perusahaan-perusahaan multinasional, dan
c.    Pesatnya perkembangan bisnis keuangan internasional

MAZHAB HISTORISMUS
Prinsip dan Ajaran Mazhab Historismus
Ada empat prinsip utama dan ajaran dari mazhab historismus, yaitu :
1.     Menekankan pendapatan yang bersifat evolusioner
2.    Menekankan pentingnya peranan pemerintah
3.    Menggunakan pendekatan induktif
4.    Memberikan dukugan berupa pandangan-pandangan yang bersifat konservatif

1.  Friedrich List
Pokok Pikiran List
Menurut List ada lima tahap perkembangan ekonomi didasarkan pada cara produksi suatu masyarakat yaitu :
a.    Tahap berburu atau barbarian
b.    Tahap berternak atau pastoral
c.    Tahap agraris
d.    Kombinasi antara tahap bertani dan industri manufaktur dan perdagangan dalam kesederhanaan
e.    Kombinasi antara tahap bertani dan industri manufaktur dan perdagangan dalam bentuk maju

2.  Bruno Hilderbrand
Menurut hilderbrand, perkembangan ekonomi dapat dibagi kedalam tiga tahap yakni :
a.    Perekonomian barter
b.    Perekonomian uang
c.    Perekonomian kredit

3.  Karl Bucher
Menurut bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tahap, yaitu :
a.    Perekonomian subsisten, dimana produksi untuk keperluan sendiri
b.    Perekonomian kota, dimana perdagangan sudah meluas
c.    Perekonomian nasional, dimana peran pedagang menjadi semakin penting

4.  Walt Whitman Rostow
Pokok pikiran Rostow, menurut rostow (1959) proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan kedalam lima tahap, yaitu :
a.    Tahap Masyarakat tradisional
b.    Tahap prasyarat lepas landas
c.    Tahap lepas landas
d.    Tahap menuju kedewasaan
e.    Tahap konsumsi tinggi

Kritik terhadap teori rostow
Adanya ketidaksesuaian antara fakta pada beberapa negara yang dianggap rostow telah berada pada tahap lepas landas dengan gambaran yang diberikan rostow dalam analisisnya.

MAZHAB KLASIK
Diantara para ekonom klasik, Adam Smith dan David Ricardo meletakkan landasan bagi perkembagan pemikiran ekonomi selanjutnya. Beberapa tokoh aliran klasik lainnya Jean Baptist Say, Jeremy Bentham, John Stuart Mill dan Thomas Robert Malthus. Seringkali terjadi silang pendapat mengenai satu pokok permasalahan namun pada dasarnya mempunyai beberapa persepsi yang sama mengenai tatanan ekonomi masyarakat, yaitu :
1.     Kebijakan pasar bebas
2.    Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan daripada jika ada campur tangan pemerintah didalamnya
3.    Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah dan tingkat laba ditentukan oleh mekanisme tarik menarik antara permintaan dan penawaran dipasar

Menurut pandangan klasik, ada tiga syarat mutlak yang diprlukan guna mencapai keserasian dalam kehidupan ekonomi dan kesejahteraan umu yaitu  spesialisasi, efisinsi, dan pasar bebas.
1.     Adam Smith
Menurut pandangan Smith, pengembangan hak milik, spesialisasi dan pembagian kerja merupakan faktor-faktor yang terjalin dalam proses pertumbuhan ekonomi secara historis. Smith membagi sejarah peradaban manusia kedalam empat tahap yaitu :
a.    Tahap beburu (hunting)
b.    Tahap beternak (pastoral)
c.    Tahap pertanian (agricultural)
d.    Tahap perdagangan (commerce)
Agar inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith ini mudah dipahami. Kita bedaka mnjadi dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu :
a.  Pertumbuhan Output Total
Menurut Smith, unsur pokok dari sistem produksi suatu negara ada tiga yaitu:
a.    Sumber daya alam yang tersedia
b.    Sumber daya manusia
c.    Akumulasi modal yang dimiliki
Selain itu ada dua faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan output disamping akumulasi modal yaitu :
a.    Makin meluasnya pasar
b.    Adanya tingkat keuntungan diatas tingkat keuntungan minimal

b.  Pertumbuhan Penduduk
Menurut Smith, pertumbuhan penduduk dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi bertambahnya penduduk akan meluas pasar. Dan meluasnya pasar akan memperolh tingkat spesialisasi dalam perekonomian.

Kritik terhadap Teori Adam Smith
1.     Adanya pembagian kelas dalam masyarakat
2.    Alasan menabung
3.    Asumsi persaingan sempurna
4.    Pengabaian peranan entrepreneur
5.    Asumsi stasioner

2.    David Ricardo (1772-1823)
Rikardo adalah seorang praktisi yang berasal dari keluarga pedagang menengah dan tidak pernah – seperti yang telah disinggung dimuka menuntu pendidikan formal di lembaga pendidikan tinggi.
Dalam menganalisis masalah-masalah ekonomi ada dua perbedaan antara pemikiran Ricardo dengan Smith, yaitu :
a.    Smith menggunakan pendekatan yang bersifat empiris-induktif. Analisisnya didasarkan atas pengalman empiris dan kemudian kesimpulan yang diperoleh disusun dalam suatu pola kerangka pemikiran yang sistematis. Sedangkan Ricardo dapat dikatakan sebagai ekonom pertama yang meletakkan pondasi untuk pendekatan yang bersifat teoritis-deduktif.
b.    Smith memandang masa depan perkembangan masyarakat dengan nada optimis, sedangkan Ricardo memberikan isyarat tentang masa depan yang suram.
Dalam bukunya Principles of Political Economy and taxation (1817), Ricardo megungkapkan beberapa teori, yaitu :
a.    Teori tentang nilai dan harga barang
b.    Teori tentang distribusi endapatan atas faktor-faktor produksi yang di uraikan dalam teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba
c.    Teori tentang perdagangan internasional
d.    Teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekonomi

Proses Pertumbuhan
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori ini adalah :
1.     Jumlah tanah terbatas
2.    Tenaga kerja (penduduk) ajkan meningkat atau menurun tergantung pada tingkt upah nominal
3.    Akumulasi modal terjadi jika tingkat keuntungan yang diperoleh oleh para pemilik modal berada diatas tingkat keuntungan minimal
4.    Kemajuan sektor teknologi terjadi sepanjang waktu
5.    Sektor pertanian sangat dominan

Kritik terhadap teori Ricardo
1.     Pengabaian pengaruh kemajuan teknologi
2.    Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
3.    Pegabaian faktor-faktor kelembagaan
4.    Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan
5.    Pengabaian suku bunga

MAZHAB KEYNESIAN (Harrod-Domar)
Teori Harrod-Domar mempunyai beberapa asumsi yaitu :
a.    Perekonomian berada dalam pengerjaan penuh (full employment) dan faktor-faktor produksi yang ada juga dimanfaatkan secara penuh (full utilization)
b.    Perekonomian terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan
c.    Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
d.    Kecenderungan menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal-output (capital-output ratio = COR) dan ratio pertumbuhan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR).

Kritik terhadap teori Harrod-Domar
Ada beberapa kelemahan yang patut untuk dikemukakan, yaitu :
a.    MPS dan ICOR tidak konstan
b.    Proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap
c.    Harga tidak akan tetap konstan
d.    Suku bungan berubah

TEORI PERTUMBUHAN NEOKLASIK (Solow-Swan)
Menurut teori Solow-Swan, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi (technological progress).

TEORI PERTUMBUHAN ENDOGEN
Teori ini dengan jelas menggambarkan tentang bagaimana akumulasi modal tidak mengalami diminishing returns, namun justru akan mengalami increasing returns dengan adanya spesialisasi dan investasi dibidang SDM dan ilmu pengetahuan. Menurut Romer (1994), teori pertumbuhan endogn mempunyai tiga elemen dasar, yaitu :
1.     Adanya perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui sebuah proses akumulasi ilmu pngetahuan
2.    Adanya penciptaan ide-ide baru oleh perusahaan sebgai akibat dari mekanisme luberan pengetahuan (knowledge spillover)
3.    Produksi barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi ilmu pengetahuan akan tumbuh tanpa batas

Kritik terhadap teori pertumbuhan endogen
Salah satu kelemahannya adalah masih menggunakan beberapa asumsi teori klasik yang terbukti tidak cocok untuk diterapkan di NSB. Contoh, teori ini mengasumsikan hanya ada satu sektor produksi, atau dengan kata lain semua sektor dianggap simetris.

TEORI SCHUMPETER
Menurut Schumpeter, inovasi mempunyai tiga pengaruh, yaitu :
1.     Diperkenalkannya “teknologi” baru
2.    Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolistis) yang merupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal
3.    Inovasi akan selalu diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut.

Faktor-faktor Penunjang Inovasi
Menurut Schumpeter, ada lima kegiatan yang akan dikelompokkan sebagai inovasi, yaitu :
a.    Diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada
b.    Diperkenalkannya cara berproduksi baru
c.    Pembukaan daerah pasar-pasar baru
d.    Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru
e.    Perubahan organisasi industri sehingga tercipta fisiensi dalam industri

Runtuhnya Kapitalisme
Schumpeter mngeemukakan tiga pendapat utama. Yaitu :
1.     Sistem kapitalis merupakan sistem yang paling cocok bagi timbulnya inovasi, pembangunan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi.
2.    Dalam jangka panjang sistem kapitalis akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat sekalgius distribusi pendapatannya juga akan lebih merata.
3.    Dalam jangka panjang sistem kapitalis akan “runtuh” karena adannya transformasi gradual didalam sistem tersebut menuju kearah sistm yang lebih bersifat sosialistis.

TEORI KETERGANTUNGAN
Theotonio Dos Santos (1970), seorang pakar teori ketergantungan lainnya, mengklasifikasikan ketergantungan kedalam tiga jenis yaitu :
1.     Ketergantungan kolonial (colonial dependence)
2.    Ketergantungan industri keuangan (industrial-finncial dependence)
3.    Ketergantungan teknologi industri (industrial  financial dependence)

Kritik terhadap teori ketergantungan
Teori ini mempunyai dua kelemahan dasar, yaitu :
1.     Teori ini tidak mampu memberikan solusi bagaimana cara negara-negara tersebut dapat terlepas dari jerat keterbelakangan yang selama ini mengekang mereka
2.    Teori ini mengabaikan faktor-faktor internal (seperti struktur ekonomi, sosial-budaya, serta pola prilaku masyarakat).

BAB 4
STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

LINGKARAN KEMISKINAN
Didefinisikan sebagai suatu rangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menimbulkan suatu kondisi dimana sebuah negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesulitan untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.

Kritik terhadap konsep lingkaran kemiskinan
Menurut Bauer, konsep lingkaran kemiskinan yang menganggap bahwa NSB terjerat dalam suatu lingkaran kemiskinan dan stagnasi yang tidak berkesudahan itu tidak benar. Menurut Bauer beberapa variabel yang dipandang sebagai faktor penghambat pembangunan ternayata “kurang penting” perannya dala menentukan laju pembangunan, dan interaksi diantara mereka tidaklah sama.

TEORI KAUSASI KUMULATIF
Menurut Myrdal, ada tiga faktor yang menyebabkan munculnya baackwash effects (penghambat pembangunan), yaitu :
1.     Pola perpindahan penduduk (migrasi) dari negara miskin kenegara yang lebih maju.
2.    Pola aliran modal yang terjadi.
3.    Jaringan transportasi yang lebih baik dinegara-negara yang lebih maju.

 Kritik terhadap prosses kausasi kumulatif
Untuk kasus beberapa negara arus migrasi kenegara lain ternyata malah memberikan beberapa keuntungan-keuntungan ekonomis, yaitu :
a.    Dapat mengurangi pengangguran dinegara mereka
b.    Adanya tambahan devisa yang didapatkan dri tenaga kerja yang bekerja diluar negri.

TEORI PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH
Nelson mengatakan bahwa ada empat kondisi sosial dan teknologis yang menyebabkan munculnya perangkap keseimbangan tingkat rendah di NSB yaitu :
1.     Adanya korelasi yang tinggi antara tingkat pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan penduduk.
2.    Rendahnya kecenderungan untuk menggunakan tambahan pendapatan pr kapitan untuk meningkatkan investasi per kapita.
3.    Trbatasnya lahan produktif untuk kegiatan pertanian.
4.    Metode produksi yang tidak efisien, atau dengan kata lain teknologi prodksinya masih rendah.

STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS
Menurut Leibenstein, setiap perekonomian akan tunduk pada setiap “hambatan” dan “rangsangan” yang terjadi. “hanbatan” akan menurunkan pendapatan per kapita dri tingkat sebelumnya dan “rangsangan” cenderung akan meningkatkan pendapatan perkapita.

Rangsangan Pertumbuhan
Leibenstein membedakan rangsangan pertumbuhan kedalam dua jenis, yaitu :
1.     Rangsangan zero-sum yang tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi hanya bersifat upaya distributif.
2.    Rangsangan positive-sum  yang bearti terdapat upaya pengembangan pendapatan nasional.

Untuk mengatasi semua kendala yang mengakibatkan suatu perekonomian senantiasa berada dalam keadaan ketebelakangan. Maka dilakukan upaya minimum kritis yang cukup besar guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Sebagai hasil dari upaya minimum kritis, pendapatan per kapita akan mengalami kenaikan sehingga tingkat tabungan dan investasi ikut terstimulasi. Perubahan tersebut akan membawa beberapa dampak positif, yakni :
a.    Ekspansi agen pertumbuhan
b.    Meningkatkan sumbangan mereka pada per unit modal begitu rasio modal output mengalami penurunan
c.    Semakin berkjangnya kekuatan dari faktor-faktor penghambat pertumbuhan
d.    Penciptaan sebuah kondisi yang mampu meningkatkan mobilitas ekonomi dan sosial
e.    Peningkatan spesialisasi, serta berkembangnya sektor sekunder dan tersier
f.    Terciptanya iklim yang cocok bagi “perubahan”, yang pada akhirnya “perubahan” tersebut dinilai akan mampu mengurangi laju pertumbuhan penduduk.

Kritik terhadap strategi leibenstein
Strategi yang diajukan oleh Leibenstein ini memiliki kelemahan, yakni :
1.     Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian
2.    Penurunan tingkat kelahiran bukan disebabkan oleh kenaikan pendapatan per kapita
3.    Mengabaikan peranan pemerintah dalam menekan tingkat kelahiran
4.    Tingkat pertumbuhan yang lebih besar dri 3% tidak akan mendorong negara tersebut mencapai tahap lepas landas
5.    Mengabaikan unsur waktu
6.    Adanya hubungan yang kompleks antara pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan
7.    Hanya dapat diterapkan pada perekonomian tertutup

STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Menurut Rosentein-Rodan
Ada tiga jenis syarat mutlak minimal dan eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.     Syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi
2.    Syarat mutlak minimal pada pemerintah
3.    Syarat mutlak minimal pada persediaan tabungan

Menurut Nurkse
Fakto yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan luas pasar adalah tingkat produktifitas.

Menurut Scitovsky
Ada dua konsep eksternalitas ekonomi dan manfaat yang diperoleh suatu industri dari adanya dua macam eksternalitas ekonomi yaitu ekternalitas yng terdapat pada teori keseimbangan dan teori pembangunan

Menurut Lewis
Ada tiga macam implikasi yang akan timbul, yaitu :
1.     Terdapat surplus disektor pertanian yang dapat dijual di sektor non pertanian
2.    Produksi tidak bertambah bearti tenaga-tenaga kerja yang digunakan bertambah sedikit dan jumlah pengangguran bertambah tinggi
3.    Kombinasi dari kedua kondisi tersebut

Kritik terhadap strategi pertumbuhan seimbang
1.     Peningkatan biaya
2.    Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya
3.    Adanya kecenderungan hubungan yang bersifat substitusif antar industri
4.    Gagal sebagai teori pembangunan
5.    Diluar kemampuan NSB
6.    Kelangkaan sumber daya di NSB
7.    Adanya disproporsi pada faktor produksi di NSB
8.    Investasi secara besar-besaran bukanlah sebuah solusi
9.    Tidak mempertimbangkan faktor perencanaan
10. Menimbulkan eksternalitas negatif

STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
Pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih bertujuan untuk mempercepat proses pembangunan di NSB.

Kritik terhadap strategi pembangunan tidak seimbang
1.     Kurangnya perhatian pada komposisi, arah dan waktu pertumbuhan tidak seimbang
2.    Mengabaikan kemungkinan timbulnya konflik internal
3.    Kurangnya sumber daya yang dimiliki oleh NSB
4.    Rendahnya mobilitas sumber daya di NSB
5.    Adanya ancaman inflasi
6.    Terlalu banyak penekanan pada investasi

BAB 5
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
  
Perkembangan perhatian terhadap perencanaan pembangunan meningkat pesat. Karena disebabkan oleh :
1.     Adanya hasrat dan ambisi dari NSB untuk segera membangun ekonomi negaranya
2.    Adanya perkembangan perencanaan ekonomi dinegara-negara sosialis pad pasca perang dunia II
3.    Adanya pengalaman perencanaan di Eropa dan Amerika serikat selama perang dunia II berlangsung

PENGERTIAN, UNSUR, DAN FUNGSI PERENCANAAN
Ada empat elemen dasar dari suatu perencanaan, yaitu :
1.     Merencanakan berarti memilih
2.    Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3.    Perencanaan merupakan sebuah alat untuk mencapai tujuan
4.    Peencanaan untuk masa depan
Perencanaan juga mempunyai beberapa fungsi, yakni :
1.     Menciptakan suatu mekanisme pengarahan kegiatan dan pedoman bagi pelaksana kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan
2.    Memungkinkan untuk melakukan perkiraan tentang potensi, prosfek pertumbuhan, hambtan serta resiko yang mungkin akan dihadapi dimasa datang
3.    Memberikan suatu peluang untuk dapat melaksanakan pilihan yang terbaik
4.    Menuntut untuk melakukan penyusunan skala prioritas berdasarkan arti pentingnya tujuan
5.    Sebagai alat untuk mengukur atau standar yang digunakan untuk mengadakan pengawasan maupun evaluasi

PERLUNYA PERENCANAAN DI NEGARA SEDANG BEERKEMBANG
Ada dua metode yang digunakan untuk memotong lingkaran setan kemiskinan, yaitu :
1.     Melalukan pebangunan yang terencana yaitu dengan jalan mencari modal dari luar negri atau seringkali di sebut dengan istilah industrialisasi
2.    Menghimpun tabungan wajib dalam negri, atau seringkali disebut dengan istilah industrialisasi dengan kemampuan sendiri

SIFAT DAN PERANAN PERENCANAAN EKONOMI
Suatu usaha yang sistematik dari berbgai pelaku (sektor), pemerintah (publik), swasta maupun kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan berbeda mencitakan suatu pola saling keergantungan dan berkaitan antara aspek-aspek fisik, sosial-ekonomi, dan aspk-aspek lainnya dengan cara :
a.    Secara kontinu menganalisis kondisi dan pelaksananaan pembangunan daerah
b.    Merumuskan tujuan-tujuan dan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah
c.    Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah
d.    Melaksanakannya dengan menggunakan segenap sumber daya yang tersedia

Syarat-syarat keberhasilan suatu perencanaan
1.     Badan perencanaan
2.    Data statistik
3.    Tujuan
4.    Penetapan sasaran dan prioritas
5.    Mobilisasi sumber daya
6.    Keseimbangan dalam perencanaan
Ada ketidakseimbangan di sektor keuangan akan mengakibatkan munculnya ketidakseimbangan pada sisi penawaran dan sisi permintaan atas barang-barang fisik, sehingga akan menyebabkan tekanan inflasioner dan kesulitan neraca pembayaran selama periode perencanaan berlangsung.
1.     Sistem administrasi yang efisien
2.    Tanpa adanya serangkaian peralatan administrasi tersebut, perencanaan pembangunan tidak akan berhasil di NSB
3.    Kebijakan pembangunan yang tepat
4.    Administrasi yang ekonomis
5.    Pondasi pendidikan
6.    Teori konsumsi
7.    Dukungan masyarakat


Proses perencanaan ekonomi
Proses perencanaan ekonomi dapat dibedakan menjadi empat tahap :
1.     Para pemimpin politik harus menetapkan prioritas tujuan untuk mengarahkan para perencana jika terjadi beberapa konflik tujuan
2.    Mengukur ketersediaan sumber daya terbatas selama periode perencanaan
3.    Semua usaha ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan nasional
4.    Merupakan sebuah proses pemilihan kegiatan yang layak dilakukan dan penting agar dapat mencapai tujuan nasional

PERENCANAAN DAN SITEM EKONOMI
Dibedakan menjadi tiga jenis :
1.     Perencanaan dalam perekonomian kapitalis
2.    Perencanaan dalam perekonomian sosialis
3.    Perencanaan dalam perekonomian campuran

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
1.     Masa orde lama dan orde baru
Beberapa usaha pada masa orde lama :
a.    Tahun 1974, plan produksi tiga tahun RI
b.    Tahun 1952, bersifat menyeuruh meskipun pada intinya sasarannya masih berkisar pada sektor publik
c.    Tahun 1956, rencana pembangunan lima tahun
d.    Tahun 1961, rencana pembangunan nasional semesta, memiliki jangka waktu 8 tahun dan terdiri dari rencana tahap tiga tahun dan rencana tahap lima tahun
Usaha pada masa orde baru :
a.    Jangka panjang
b.    Jangka pendek
2.    Sistem perencanaan pembangunan nasional
Menurut undang undang, tujuan sistem perencanaan adalah :
a.    Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
b.    Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, anta\r waktu, antar fungsi pemerintahan maupun antar pusat dan daerah
c.    Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
d.    Mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan
e.    Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan
Sistem perencanaan pembangunan nasional dalam undang-undang menggunakan lima pendekatan, yakni :
1.     Politik
2.    Teknokratik
3.    Partisifatif
4.    Atas-bawah (top-down)
5.    Bawah-atas (botton-top)


BAB 6
TABUNGAN DALAM NEGERI

FAKTOR PENENTU TABUNGAN SWASTA

Perilaku Tabungan Rumah tangga
Semua teori perilaku tabungan rumah tangga berusaha untuk menjelaskan tiga pola berikut ini :
1.     Dalam suatu negara, pada suatu waktu tertentu, bagian pendapatan yang ditabung oleh rumah tangga yang berpendapatan lebih tinggi cenderung lebih besar daripada rumah tangga yang berpendapatan lebih rendah
2.    Dalam suatu negara, rasio tabungan rumah tangga cenderung konstan sepanjang waktu
3.    Rasio tjabungan rumah tangga bervariasi antarnegara tanpa menunjukkan adanya hubungan yang jelas dengan pendapatan
Ada empat alternatif perilaku tabungan rumah tangga, yaitu :
1.     Hipotesis pendapatan absolut (Keynes)
2.    Hipotesis pendapatan relatif (Duesenberry)
3.    Hipotesis pendapatan permanen (Friedman)
4.    Hipotesis tabungan kelas (Kaldor)


BAB 7
SUMBER DANA DARI LUAR NEGERI

LEMBAGA-LEMBAGA BANTUAN INTERNASIONAL
1.     The Asian Development Bank (ADB)
fungsi dan Tujuan ADB :
a.    Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta dikawasan asia untuk tujuan-tujuan pembangunan
b.    Memanfaatkan berbagai sumber dana yang tersedia untuk membiayai pembangunan
c.    Memenuhi permintajan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dan rencana pembangunan mereka
d.    Memberikan bantuan teknis (technical assistantce) untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program dan proyek pembangunan
e.    Bekerja sama dengan PBB dan badajn-badan organisasi dibaawah PBB
f.    Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan ADB
Kegiatan-kegiatan ADB :
a.    Memberikan fasilitas pinjaman
b.    Menyalurkan dana ADB
Terbagi dua yakni pemberian fasilitas pinjaman yang umum dilaksanakan dan pemberian fasilitas khusus.
c.    Macam macam pembiayaan
Dengan cara :
•         Memberikan pinjaman sebagian dalam mata uang lokal dan sebagian lagi dalam mata uang asing agar kebutuhan biaya-biaya dapat terpenuhi
•         Memberikan fasilitas untuk mmbiayai pengeluaran lokal.

2.    Bank Dunia (The World Bank)
Ada dua jenis lembaga keuangan internasional, yaitu :
a.    IMF (International Monetary Fund)
b.    IBRD (International Bank For Reconstruction and Development) lebih di kenal dengan World Bank
MANFAAT INVESTASI ASING
1.     Perluasan Kesempatan Kerja
2.    Alih Tekologi

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NSB TRHADAP INVESTASI ASING
1.     Restrikasi
2.    Insentif pajak
3.    Manfaat memperoleh devisa

PINJAMAN KOMERSIAL
Sumber pinjaman luar negeri bagi pembangunan di Indonesia
1.     The Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI)
2.    Consultative Group on Indonesia (CGI)
Pinjamm yang terdiri dari pinjaman bilateral (hibah dan pinjaman lunak) dan pinjaman multilateral
3.    Pinjaman di Luar IGGI dan CGI

SEKILAS TENTANG UTANG LUAR NEGERI INDONESIA
Terdapat sejumlah masalah sehingga utang luar negeri pemerintah tidak lagi memainkan pearanan sebagaimana mestinya, karena :
1.     Adanya transfer negatif
2.    Tingginya rasio pembayaran utang terhadap belanja negara
3.    Tingginya biaya-biaya atas utang
4.    Alokasi atas dana yang didapat dari utang luar negeri seringkali kurang efektif


BAB 8
TRANSNATIONAL CORPORATION (TNC)

ASAL MULA PERTUMBUHAN TNC
Pertamakali TNC masuk NSB adalah TNC yang bergerak disektor primer. Meskipun sebelumnya sudah ad investasi asing dalam kegiatan produksi bahan baku di NSB, munculnya TNC modern dengan kegiatan besar di NSB di mulai sejak peralihan abad ke-19. Dimulai dengan investasi minyak dan mineral di Mexico serta pertambangan tembaga di Chili, Peru dan Kongo.

PERANAN TNC DALAM PEREKONOMIAN DUNIA
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam memahami tentang makna dari TNC dalam perekonomian dunia, yaitu :
1.     Secara kuantitatif
Yaitu dengan menyoroti ukuran besarnya perusahaan-perusahaan tersebut dan pengaruh mereka terhadap produksi di dunia, investasi asing, penciptaan teknologi, keuangan dan perdagangan
2.    Secara kualitatif
Yaitu dengan melihat pertumbuhan TNC sebagai suatu proses yang berkaitan dengan sistem kapitalis

PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG TNC
Kelompok Pro TNC
1.     Kaum neo klasik
2.    Kaum neo fundamentalis
Kelompok Anti TNC
1.     Kaum Global Reach
2.    Kaum Neo Imperialis

TNC DAN ALIH TEKNOLOGI
1.     Perkembangan teknologi
2.    Teknologi tepat guna
3.    Produk tepat guna



TNC DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Fenomena yang banyak diperbincangkan adalah munculnya TNC dari NSB. Hal tersebut dianggap sebagai “kepanjangan tangan” bagi AS atau negara-negara kapitalis maju lainnya.


BAB 9
PERTUMBUHAN EKONOMI, DISTRIBUSI PENDAPATAN
DAN KEMISKINAN

PERTUMBUHAN EKONOMI
Ada empat faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat (negara) yaitu :
1.     Akumulasi modal, termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fisik (mesin-mesin), dan sumber daya manusia (huma resources)
2.    Pertumbuhan penduduk
3.    Kemajuan teknologi
4.    Sumberdaya institusi (sistem kelembagaan)

Perdebatan masala pertumbuhan
Berdasarkan data empiris yang ada, beberapa fakta unik tentang fenomena kemiskinan dan ketidakmerataan didunia :
•         Menurut Ted Trainer (developed to Death,1989) 2000 tahun yang lalu, perbandingan rata-rata pendapatan masyarakat negara kaya dengan pendapatan masyarakat negara miskin hanya 1:5.
•         Business Week 1999, rata-rata penghasilan para eksekutif puncak diperusahaan mencapai 419 kali dari gaji buruh pabrik mereka

DISTRIBUSI PENDAPATAN
Adelman & Morris (1973) menyatakan penyebab ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB, yaitu :
1.     Pertambahan penduduk yang tinggi akan memicu penurunan pendapatan per kapita
2.    Inflasi dimana pendapatan atas uang bertambah namun tidak di ikuti secara proporsional oleh pertambahan produksi barag-barang
3.    Ketidakmerataan pembangunan antar daerah
4.    Investasi yang sangat banyak dalam proyek yang padat modal sehingga persentase penapatan dari tambahan modal lebih besar dari pada persentase pendapatan kerja
5.    Rendahnya mobilitas sosial
6.    Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan pada harga barang hasil industri guna melindungi usaha golongan kapitalis
7.    Memburuknya nilai tukar bagi NSB dalam perdagangan dengan negara maju, sebagai akibat adanya ketidakelastisan permintaan terhadap barang ekspor NSB
8.    Hancurnya industri kerajjinan rakyat sseperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain

Indikator Distribusi Pendapatan
1.     Kurva Lorenz
2.    Hipotesis Kuznets
3.    Indeks Williamson

Apsek Pokok dalam Distribusi Pendapatan
1.     Distribusi harta (aset)
2.    Strategi pembangunan
3.    Kebijakan fiskal

MASALAH KEMISKINAN
Fernandez (2001) menambahkan ciri-ciri masyarakat miskin ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
1.     Aspek politik : tidak memiliki akses ke proses pengambilan keputusan yang menyangkut hidup mereka
2.    Aspek sosial : tersingkir dari institusi utama masyarakat yang ada
3.    Aspek ekonomi : rendahnya kualitas SDM, termasuk kesehatan, pendidikan, keterampilan yang berdampak pada rendahnya penghasilan dan rendahnya kepemilikan aset fisik, termasuk aset lingkungan hidup seperti air bersih dan penerangan
4.    Aspek bujdaya atau nilai : terperangkap dalam budaya rendahnya kualitas SDM seperti rendahnya etos kerja, berpikir pendek dan mudah menyerah

Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan dipanda sebagai kondisi anggota masyarakat yang tidak atau belum turut serta dalam proses perubahan, karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam kepemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang memadai, sehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan.

Macam Kemiskinan
1.     Kemiskinan Absolut
Yaitu tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas antara keadaan miskin dan tidak miskin
2.    Kemiskinan Relatif
Terjadi karena kemiskinan lebih banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya, dari lingkungan orang yang bersangkutan

Indikator Kemiskinan
1.     Tingkat konsumsi beras
2.    Tingkat pendapatan
3.    Indikator kesejateraan rakyat
4.    Indeks kemiskinan manusia
Ada tiga pokok yang menentukan tingkat kemiskinan :
•         Tingkat kehidupan
•         Tingkat pendidikan dasar
•         Tingkat kemampuan ekonomij

Strategi / Kebijakan pengentasan kemiskinan
1.     Pembangunan sumber daya manusia
2.    Pembangunan pertanian dan pedesaan
3.    Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)


BAB 10
MASALAH DUALISME

KONSEP DUALISME
Konsep dualisme mempunyai empat karakteristik pokok, yaitu :
1.     Dua keadaan yang berbeda di mana satu keadaan bersifat superior dan keadaan lainnya bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama
2.    Kenyataan hidup berdampingan dua keadaan yang berbeda tersebut bersifat kronis dan bukan tradisional
3.    Derajat superioritas atau inferioritas itu tidak menunjukkan kecenderungan yang menurun, bahkan terus meningkat
4.    Keterkaitan antara unsur seperior dan unsur inferior tersebut menunjukkan bahwa keberadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil sekali atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali dalam mengangkat unsur inferior
Berdasarkan karakteristik diatas, dualisme dapat di bedakan menjadi beberapa macam, yakni :
1.     Dualisme sosial
2.    Dualisme ekologi
3.    Dualisme teknologi
4.    Dualisme finansial
5.    Dualisme regional

PENGARUH DUALISME TERHADAP PEMBANGUNAN
Dalam suatu masyarakat tradisional pada umumnya pada sifat-sifat berikut :
1.     Taraf pendidikan sebagian besar masyarakatnya masih sangat rendah
2.    Cara hidup dan pola pikir masyarakatnya masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, adat istiadat yang telah dipraktikkan secara turun temurun, dan pandangan hidup mereka bersifat menyerahkan diri (pasrah) kepada kekuasaan alam dan tuhan
3.    Sisa-sisa feodalisme masih sangat dirasakan dalam hubungan sosial di antara berbagai golongan masyarakat

BAB 11
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di NSB akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi upaya-upaya pembangunan yang dilakukan karena pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan cepatnya laju pertambahan jumlah angkatan kerja, sedangkan kemampuan NSB dalam menciptakan kesempatan kerja baru sangatlah terbatas

MIGRASI DAN PEMBANGUNAN
Proses migrasi dan karakteristik para migran
Penekanan tersebut antara lain
1.     Faktor sosial
2.    Faktor fisikal
3.    Faktor demografis
4.    Faktor budaya
5.    Faktor komunis
Secara umum faktor ekonomi secara umum, karakteristik para migran dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
1.     Karakteristik demografis
2.    Karakteristik pendidikan
3.    Karakteristik ekonomi

Teori  Lewis dan Kritik terhadapnya
Menurut Lewis perekonomian terdiri dari dua sektor ;
1.     Sektor tradisional (pertanian yang subsisten) yang ditandai oleh produktivitas tenaga kerja yang sangat rendah atau bahkan nol
2.    Sejktor modern (industri perkotaan) dimana tenaga kerja dari sektor subsisten berpindah secara perlahan
Teori Lewis mempunyai tiga asumsi pokok yang sangat berbeda dengan realita dari migrasi dan keterbelakangan yang terjadi di NSB saat ini :
a.    Model ini secara implisit menganggap bahwa tingkat perpindahan tenaga kerja dan tingkat penciptaan kesemptan kerja disektor modern adalah proporsional dengan tingkat akumulasi modal disektor modern
b.    Asumsi dari model yang berbeda dari realita di dunia nyata adalah asumsi bahwa “surplus” tenaga kerja terjadi di daerah perdesaan sedangkan di daerah perkotaan ada banyak kesempatan kerja
c.    Tidak realistis karena adanya anggapan bahwa upah riil di daerah perkotaan akan selalu tetap sampai satu titik di mana penawaran dari surplus tenaga kerja dari daerah perdesaan habis

Teori Migrasi Todaro
Menurut Todaro ada empat karakteristik utama yaitu :
1.     Migrasi seringkali lebih di dorong oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi yang rasional.
2.    Keputusan untuk bermigrasi lebih tergantung pada perbedaan upah riil “yang diharapkan” dari pada “yang terjadi” antara desa dan kota.
3.    Kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan di perkotaan berhubungan terbalik dengan tingkat pengangguran di perkotaan
4.    Tingkat migrasi yang melebihi tingkat pertumbuhan kesempatan kerja di perkotaan sangat mungkin terjadi.

PENGANGGURAN DAN PEMBANGUNAN
Macam-macam pengangguran
Menurut Edgar O. Edwars (1974), melakukan pengelompokkan terhadap jenis pengangguran, harus memahami dimensi-dimensi berikut :
1.     Waktu (banyak di antara mereka yang ingin bekerja ingin lebih lama)
2.    Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan)
3.    Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali diisebabkan oleh kurangnya sumberdaya komplementer dalam melakukan pekerjaan)
Berdasarkan kriteria tersebut, Edwards mengklasifikasikan lima jenis pengangguran yaitu :
1.     Pengangguran terbuka
2.    Setengah menganggur
3.    Tampaknya bekerja namun tidak bekerja secara penuh
•         Pengangguran tidak kentara
•         Pengangguran tersembunyi
•         Pensiun lebih awal
4.     Tenaga kerja yang lemah
5.    Tenaga kerja yang tidak produktif
Hubungan antara pengangguran, kemiskinan, dan distribusi pendapatan
Hubungan yang erat antara tingginya tingkat pengangguran, luasnya kemiskinan, dan distribusi pendapatan yang tidak merata. bagi mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau hanya bekerja paruh waktu selalu berada di kelompok masyarakat yang miskin.

Hubungan antara pengangguran dan pertumbuhan ekonomi
Studi yang dilakukan ekonom Arthur Okun mengindikasikan adanya hubungan negatif atara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran, semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin rendah tingkat penganggurannya, dan sebaliknya.
Besarnya potensi permasalahan sosial dan ekonomi yang dapat terjadi mengikuti rendahnya daya serap tenaga kerja, antara lain :
1.     Rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat
2.    Rendahnya kemampuan daya beli masyarakat
3.    Meningkatnya jumlah pengangguran
4.    Meningkatnya arus migrasi
5.    Adanya ketimpangan pertumbuhan ekonomi antarwilayah

SEKILAS TENTANG MIGRASI PENDUDUK DI INDONESIA
1.     Migrasi penduduk dan kebijakan ekonomi makro
2.    Migrasi penduduk dan fenomena urban bias


BAB 12
PEMBANGUNAN DAERAH

Dari tinjauan aspek ekonomi, daerah mempunyai tiga definisi, yaitu :
1.     Daerah dianggap sebagai ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi di dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama.
2.    Daerah dianggap sebagai sebagai suatu “ruang ekonomi” yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
3.    Suatu daerjah adalah suatu “ruang ekonomi” yang berada dibawah satu administrasi tertentu, seperti satu propinsi, kabupaten, dan sebagainya.

DEFINISI PEMBANGUNAN DAERAH
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses. Yaitu suatu proses yang mencakup pembentukan institusi baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan prusahaan baru.

TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN DAEAH
Ada beberapa macam teori yaitu :
1.     Teori ekonomi neo klasik
2.    Teori basis ekonomi
3.    Teori lokasi
4.    Teori tempat sentral
5.    Teori kausasi kumulatif
6.    Teori model daya tarik










PARADIGMA BARU TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

KOMPONEN    KONSEP LAMA    KONSEP BARU
Kesempatan Kerja    Semakin banyak perusahaan = semakin banyak peluang kerja    Perusahaan harus mengembangkan pekerjaan yang sesuai dengan “kondisi” penduduk daerah
Basis Pembangunan    Pengenmbangan sektor ekonomi    Pengembangan lembaga-lembaga ekonomi
Aset-aset Lokasi    Keunggulan komparatif di dasarkan pada aset fisik    Keunggulan kompetitif di dasarkan pada kualitas lingkungan
Sumberdaya Pengetahuan    Ketersediaan angkatan kerja    Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi


ARTI PENTING PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
1.     Implikasi perencanaan pembangunan ekonomi daerah
2.    Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah
Tahapan dan kegiatan dalam proses perencanaan pembangunan daerah
TAHAP    KEGIATAN
I    Pengumpulan dan analisis data
•         Penentuan basis ekonomi
•         Analisis struktur tenaga kerja
•         Evaluasi kebutuhan tenaga kerja
•         Analisis peluang dan kendala pembangunan
•         Analisis kapasitas kelembagaan
II    Pemilihan strategi pembangunan daerah
•         Penentuan tujuan dan kriteria
•         Penentuan kemungkinan-kemungkinan tindakan
•         Penyusunan strategi
III    Pemilihan proyek-proyek pembangunan
•         Identifikasi proyek
•         Penilaian viabilitas proyek
IV    Pembuatan rencana tindakan
•         Prapenilaian hasil proyek
•         Pengembangan input proyek
•         Penentuan alternatif sumber pembiayaan
•         Identifikasi struktur proyek
V    Penentuan rincian proyek
•         Pelaksanaan studi kelayakan secara rinci
•         Penyiapan rencana usaha (business plan)
•         Pengembangan, monitoring, dan pengevaluasian program
VI    Persiapan perencanaan secara keseluruhan dan implementasi
•         Penyiapan skedul implementasi rencana proyek
•         Penyusunan program pembangunan secara keseluruhan
•         Target dan markting aset-aset masyrakat
•         Pemasaran kebutuhan keuangan


3.    Sumberdaya perencanaan untuk pembangunan daerah
•         Lingkungan fisik sebagai sumberdaya perencana
•         Lingkungan regulasi sebagai sumberdaya perencana
•         Lingkungan attitudinal sebagai sumberdaya perencana
4.    Peran pemerintah dalam pembangunan daerah
•         Entrepreneur
•         Koordinator
•         Fasilisator
•         Stimulator
5.    Informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah
•         Data kependudukan
•         Kondisi pasar tenaga kerja
•         Karakteristik ekonomi
•         Kondisi fisik / lokasional
•         Layanan jasa bagi masyarakat

UKURAN-UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETERKAITAN
Analisis shift-share
1.     Pertumbuhan ekonomi
2.    Pergeseran proporsional
3.    Pergeseran diferensial

Location quotients
1.     Industri basis (kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun diluar daerah yang bersangkutan)
2.    Industri non basis atau industri lokal (kegiatan ekonomi yang hanya melayani pasar didaerah tersebut)

Analisis Overlay
Tujuan analisis overlay adalah untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria kontribusi dan kriteria pertumbuhan

Tipologi Klassen (Identifikasi Daerah Tertinggal)
Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pendapatan nasional    Tingkat pendapatan daerah dibandingkan dengan tingkat pendapatan nasional
    Tinggi (>1)    Rendah (<1 br="">Tinggi (>1)    Tipe I
Daerah Makmur    Tipe II
Daerah tertinggal dalam proses membangun
Rendah (<1 br="" iii="" ipe="" nbsp="">Daerah makmur yang sedang menurun (potensi untuk tertinggal)    Tipe IV
Daerah tertinggal


Analisis input – output
Output    Sektor Pengolahan    Permintaan Akhir    Total Output
    A    B    C    D      
Input
Sektor A
Sektor B
Sektor C
Sektor D  
202
32
47
86  
182
68
35
59  
10
2
991
565  
12
6
334
561  
335
339
137
1762  
741
467
2779
3033
Input primer    364    123    1211    2100    3181    6989
Total input    741    467    2779    3033      


KAPASITAS PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT
•         Lembaga-lembaga masyarakat
Misalnya : organisasi keagamaan, organisasi sosial, kelompok-kelompok masyarakat, dan sebagainya.


•         Struktur ekonomi
Organisasi yang fokus di daerah, misalnya : kadinda, asosiasi-asosiasi kelompok usaha, serikat pekerja, perusahaan yang berada didaerah tersebut, lembaga pembangunan pemerintah, dan lain-lain.
•         Lembaga-lembaga politik
Pemerintah  daerah merupakan kunci keberhasilan pembangunan ekonomi daerah.
•         Lembaga-lembaga keuangan
Misalnya : bank, perusahaan asuransi, perusahaan-perusahaan didaerah tersebut, dan sebagainya.
•         Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan
Pendidikan, terutama pendidikan tinggi, merupakan sumberdaya utama dalam pembangunan ekonomi.























BAB 13
PEMBANGUNAN PERTANIAN

TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN
•         Pertanian tradisional (Subsisten)
•         Tahap pertanian tradisional menuju pertanian modern
•         Pertanian modern

SYARAT-SYARAT PEMBANGUNAN PERTANIAN
Menurut Mosher, ada lima syarat mutlak, yaitu :
1.     Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani
2.    Teknologi yang senantiasa berkembang
3.    Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal
4.    Adanya peragsang produksi bagi petani
5.    Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinu
Menurut Mosher, ada lima syarat atau sarana pelancar, diantaranya :
1.     Pendidikan pembangunan
2.    Kredit produksi
3.    Kegiatan gotong royong petani
4.    Perbaikan dan perluasan tanah pertanian
5.    Perencanaan nasional pembangunan pertanian

STRATEGI MODERNISASI PERTANIAN
Perubahan teknologi dan inovasi
Ada dua sumber inovasi teknologi, yaitu
1.     Mekanisasi pertanian
2.    Inovasi biologis (seperti bibit unggul)
Perbaikan pola pemilikan tanah
Keterikatan petani kecil terhadap tanahnya sangat mendalam. Suatu perasaan yang merupakan ikatan batin yang sangat erat hubungannya dengan harga diri dan kebebasan dari segala macam paksaan.
Tujuan pembangunan terpadu
Pembangunan pedesaan terutama sekali masih tergantung  pada kemajuan usaha tani dari para petani kecil. Kemajuan tersebut meliputi :
1.     Perbika taraf hidup
2.    Mengurangi ketimpangan pemerataan pendapat
3.    Perbaikan kapasitas sektor perdesaan dari waktu ke waktu

KEBIJAKAN PERTANIAN DI INDONESIA
BIMAS DAN INMAS
Bimas merupakan bimbingan massal, bimas merupakan suatu sistem penyuluhan atau pembimbingan petani kearah usaha tani yang lebih baik dan maju, sehingga ia mampu meningkatkan pendapatan usaha taninya.
Bimas dilakukan dengan alasan :
1.     Hendak mencapai peningkatan produksi dan pendapatan yang lebih besar
2.    Pembimbingan perorangan akan sangat lamban dan mahal
Inmas merupakan program intensifikasi padi dengan fasilitas penyuluhan yang sama dengan bimas tetapi tanpa kredit.

KEBIJAKAN KREDIT PERTANIAN
Masalah kredit pertanian
Pada dasarnya, perkembangan sistem perekonomian di perdesaan dapat dibagi kedalam tiga tahap, yaitu :
1.     Tahap subsisten
2.    Tahap peralihan dari subsisten ke modern
3.    Tahap modern

KEBIJAKAN HARGA DASAR DAN HARGA TERTINGGI
Pada tahun 1967 lahir sebuah konsep kebijakan harga beras oleh Saleh afiff dan Leon Mears yang memuat lima prinsip, yaitu :
1.     Perlu adanya harga dasar (floor price)yang cukup merangsang produksi
2.    Perlu adanya harga maksimum (ceiling price) yang melindungi konsumen
3.    Perlu ada selisih yang memadai antara harga dasar dan harga maksimum untuk merangsang perdagangan oleh swasta
4.    Perlu ada relasi harga antar daerah, perlu isolasi harga terhadap pasaran dunia dengan fluktuasi yang lebar, (dalam jangka panjang) perlu korelasi tertentu dengan harga luar negri untuk memperkecil subsidi impor beras
5.    Disarankan pula adanya stok penyangga (buffer stock) yang dikuasai pemerintah
Dalam kebijakan stok dan harga pangan yang ditugaskan pada bulog (Badan Urusan Logistik) sesuai Keppres No. 11/1969 pada 22 Januari 1969, menyatakan bahwa sasaran utama program bulog adalah sbb :
1.     Mempertahankan harga minimum beras
2.    Menjaga kestabilan harga beras agar tidak melampaui tingkat maksimum

REVITALISASI PERTANIAN : Antara Harapan dan Kenyataan
Revitalisasi pertanian merupakan salah satu dari strategi tiga jalur (triple track stratgy) yang ditawarkan pemerintah untuk memulihkan dan membangun kembali perekonomian indonesia, dua jalur lainnya adalah :
1.     Percepata investasi dan ekspor guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 6,5 persen per tahunnya.
2.    Pembenahan sektor riil guna menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja
Secara konseptual, revitalisasi pertanian dapat dilakukan dengan enam fokus awal kegiatan, yaitu :
1.     Revitalisasi pemantapan ketahanan pangan
2.    Revitalisasi peningkatan kesempatan usaha dan pertumbuhan produksi
3.    Revitalisasi ekspor produk pertanian, perikanan dan perhutanan
4.    Revitalisasi pengembangan produk baru
5.    Revitalisasi pertanian dengan melibatkan masyarakat luas
6.    Revitalisasi SDM di sektor pertanian
Sektor pertanian telah kembali menjadi basis pembangunan ekonomi suatu bangsa, terutama bagi sebuah negara agraris seperti Indonesia, jika sektor pertanian mampu menciptakan dua hal sebagai berikut :
1.     Pengadaan Pendapatan (income multiplier)
Artinya sektor pertanian mampu menghasilkan tambahan pendapatan bagi kegiatan ekonomi yang berhubungan langsung dengan sektor pertanian, seperti agroindustri dan kegiatan off-farm lainnya.
2.    Pengadaan Tenaga Kerja (employment multiplier)
Artinya bahwa sektor pertanian mampu menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian, terutama karena begitu tingginya keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor-sektor lainnya, misalnya industri pengolahan hasil pertanian
Berikut ini beberapa peran aktif sektor pertanian bagi kehidupan sosial-ekonomi :
1.     Penghasilan pangan dan bahan baku industri
2.    Pembangunan daerah dan pedesaan
3.    Penyangga dalam masa krisis
4.    Kesempatan kerja, PDB dan devisa
5.    Sosial budaya masyarakat

STUDI KASUS :
Distribusi Lahan yang Timpang
1.     Tingkat pendidikan petani yang rendah
2.    Rendahnya aksebilitas terhadap modal


BAB 14
PEMBANGUNAN INDUSTRI

PERANAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Proses industrialisasi dapat diupayakan dengan dua jalan, yaitu :
1.     Secara “vertical” yang diindikasikan oleh semakin besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi
2.    Secara “horizontal” yang diindikasikan oleh semakin luasnya lapangan kerja produktif yang tersedia bagi penduduk
Menurt kriteria UNINDO (United Nation for Industrial Development Organization), negara didunia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.     Negara non-industri
2.    Negara dalam proses industrialisasi
3.    Negara semi industri
4.    Negara industri

PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN INDUSTRI
Teori Perroux yang dikenal dengan istilah pusat pertumbuhan merupakan teori dasar dari strategi keebijakan pembangunan industri daerah yang banyak diterapkan diberbagai daerah, adapun inti dari teori ini adalah :
1.     Dalam setiap proses pembangunan, akan senantiasa muncul industri pemimpin yang merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah
2.    Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian, karena pemusatan industri akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah, sehingga adanya perkembangan industri disuatu daerah yang mempengaruhi perkembangan industri di daerah lainnya
3.    Perekonomian merupakan gabungan antara sistem industri yang relatif aktif  (industri pemimpin) dan industri-industri yang relatif pasif (industri yang tergantung dari industri pemimpin).
Beberpa teori menjadi penyebab suatu daerah mengalami perkembangan yang lebih pesat di bandingkan dengan daerah lain adalah :
1.     Teori Export Base (Nort, 1964)
Menyatakan bahwa sektor ekspor erperan penting dalam pembangunan daerah, karena daerah tersebut dapat memberikan konstribusi yang penting bagi perekonomian daerah. Antara lain :
•         Ekspor dapat secara langsung meningkatkan pendapatan atas faktor-faktor produksi dan pendapatan daerah
•         Perkembangan ekspor akan menciptakan permintaan terhadap produksi industri lokal
2.    Toeri Resource-Based (Perloff dan WIngo, 1964)
Menyatakan bahwa perkembangan sektor ekspor disuatu daerah perannya sangat besar sekali dalam pembangunan daerah.
Beberapa  perbedaan  mendasar pada kedua teori tersebut diantaranya :
a.    Data yang digunakan dalam teori resource base  jauh lebih lengkap dibandingkan dengan data yang digunakan dalam teori export base
b.    Teori resource base, analisisnya lebih mendalam serta meemberikan penekana pada dua hal. Yaitu :
1.     Pentingnya peranan kekayaan alam suatu daerah dalam pembangunan daerah yang bersangkutan
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi efek pengadaan dari sektor ekspor pada perekonomian daerah.

INDUSTRIALISASI DI INDONSIA
Macam-macam Industri
Menurut industri nasional, dikelompokkan menjadi :
1.     Industri dasar
2.    Industri kecil
3.    Industri hilir
Pengelompokkan  industri menurut jumlah tenaga kerja yang di pekerjakan :
1.     Industri besar, jika mempekerjakan 100 orang atau lebih
2.    Industri menengah, jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang
3.    Industri kecil, jika mempekerjakan 2 sampai 19 orang
4.    Industri mikro, jika mempekerjakan kurang dari 5 orang (termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar)

Industri Promosi Ekspor (IPE)
Menurut Anne Krueger (1978), wakil presiden Bank Dunia pada masa itu, setidaknya ada empat faktor yang dapat menjelaskan mengapa strategi industialisasi promosi ekspor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dari pada strategi substitusi impor. Keempat faktor tersebut adalah :
1.     Kaitan sektor pertanian dengan sektor industri
2.    Skala ekonomis
3.    Dampak persaingan atas prestasi perusahaan
4.    Dampak kekurangan devisa terhadap pertumbuhan ekonomi

Pola Pengembangan Industri
Pola Pengembangan Industri Nasional (PPIN) mengelompokkan pola pikir industrialisasi ke dalam enam butir kebijakan, yaitu :
1.     Pengembangan industri yang diarahkan untuk pendalaman  dan pemantapan struktur industri
2.    Pengembangan industri permesinan dan elektronika penghasilan barang modal
3.    Pengembangan indutri kecil
4.    Pengembangan ekspor komoditas industri
5.    Pembangunan kemampuan penelitian, pengembangan dan rancangan bangunan, khususnya perangkat lunak dan perekayasaan
6.    Pembangunan kemampuan para wiraswasta dan tenaga kerja industri, berupa kemampuan manajerial, keahlian, kejujuran serta keterampilan

KLASTER INDUSTRI
Alfred Marshall (1920), berhasil mengidentifikasikan tiga alasan pokok mengapa sekelompok perusahaan pada industri yang sejenis cenderung untuk berlokasi saling berdekatan satu sama lain dan memperoleh keuntungan lebih, yaitu :
1.     Labor market pooling
2.    Supplier specialization
3.    Knowledge spillovers
Menurut Porter (1990), ada empat variabel yang dapat menentukan daya saing dari sebuah industri, yaitu :
1.     Kondisi faktor (input)
2.    Kondisi permintaan
3.    Industri pendukung dan terkait
4.    Struktur, strategi perusahaan dan persaingan


BAB 15
INSTITUSI PEMBANGUNAN EKONOMI

PENGERTIAN DAN FUNGSI INSTITUSI
Hayami & Ruttan (1983) mendefinisikan bahwa institusi sebagai aturan dari suatu masyarakat atau organisasi yang memudahkan koordinasi diantara orang-orang dalam mayarakat atau organisasi tersebut untuk saling berintgrasi guna mencapai harapan masing-masing.
Ostrom (1986) mengatakan institusi merupakan aturan dan rambu-rambu yang digunakan sebagai panduan bagi para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan perilaku antar anggota atau antar kelompok.
Nugent (1989) mendefinisikan institusi sebagai sekumpulan kendala yang mengatur hubungan perilaku antar anggota atau antar kelompok.
North membedakan pengertian institusi dan organisasi kedalam dua hal, yaitu :
1.     Aturan-aturan informal, misalnya : kebiasaan, adat-istiadat, tradisi, dan sebagainya.
2.    Aturan-aturan formal, misalnya : sistem konstitusi, hukum, hak kepemilikan, dan sebagainya.
Institusi dibangun untuk menciptakan tatanan yang baik dan mengurangi ketidakpastian di dalam kehidupan masyarakat.
Rodrik (2003) mengatakan fungsi institusi dalam kaitannya dengan kinerja perekonomian, yaitu :
1.     Menciptakan pasar : institusi yang melindungi hak kepemilikan dan menjamin pelaksanaan kontrak
2.    Mengatur pasar : institusi yang bertugas mengatasi kegagalan pasar yakni institusi yang mengatur masalah eksternalitas, skala ekonomi dan ketidaksempurnaan informasi untuk menurunkan biaya transaksi
3.    Menjaga stabilitas : institus yang menjaga agar tingkat inflasi rendah, meminimumkan ketidakstabilan makroekonomi, dan mengendalikan krisis keuangan
4.    Melegitimasi pasar : institusi yang memberikan perlindungan sosial dan asuransi, termasuk mengatur redistribusi dan mengelola konflik


PERKEMBANGAN EKONOMI KELEMBAAN
Ekonomi kelembagaan (institutional economics) adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari pengaruh dan peranan institusi (institusi formal maupun non formal) terhadap kinerja ekonomi, baik pada tataran makro maupun tataran mikro/perusahaan.
Didalam  literatur ekonomi dikenal dua macam ekonomi kelembagaan, yakni :
1.     Ekonomi kelembagaan lama (Old Institutional Economics atau OIE)
2.    Ekonomi kelembagaan baru (New Institutional Economics atau NIE)

INSTITUSI DAN KINERJA EKONOMI
Chang (1997) mengungkapkan ada tiga kelompok institusi yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembangunan di korea selatan yaitu :
1.     Institusi yang mengatur hubungan pemerintah dengan dunia usaha
2.    Institusi yang mengatur organisasi industri (aturan persaingan dan kebijakan terhadap konglomerat)
3.    Institusi yang mengatur hubungan di dalam perusahaan (tatakelola perusahaan dan manajemen tenaga kerja)

MEMBANGUN INSTITUSI YANG EFEKTIF
Institusi dan Mekanisasme Pasar
Pasar dapat didefinisikan sebagai sebuah mekanisme dimana kekuatan-kekuatan yang ada di dalamnya (supply dan demand) saling berinteraksi dalam menentukan harga dan kuantitas barang dan jasa.
Tiga  peran  institusi dalam mendukunng bekerjanya meknisme pasar, yaitu :
1.     Sebuah institusi dinilai mampu mengalirkan informasi mengenai kondisi pasar, produk, dan pemain yang ada didalamnya (information roles)
2.    Sebuah institusi di mulai mampu mendefinisikan dan mendorong penegakan atas hak kepemilikan dan kontrak (enforcement roles)
3.    Sebuah institusi dinilai mampu menciptakan atau bahkan mereduksi kompetisi di dalam pasar (competition roles)
Institusi yang Efektif
Institusi yang efektif mempunyai empat prinsip, yaitu :
1.     Komplementaritas
2.    Inovasi
3.    Konktivitas
4.    Kompetisi


Share this article :
0 Komentar Via Blog/Email
Komentar Via FB
Jika setelah anda Klik COMENT dan komentar Anda tidak keluar, harap reload halaman saja. karena sebenarnya komentar anda sudah masuk

Posting Komentar

BAGI YANG INGIN BERKOMENTAR TETAPI TIDAK PUNYA AKUN UNTUK LOG IN LEBIH BAIK MENGGUNAKAN PILIHAN "ANONYMOUS"

 
Didukung Iklan : Murahsay.com
Copyright © 2009-2014. INDAHNYA BERBAGI - All Rights Reserved
Modif template Oleh Misbahul Munir
Powered by Blogger