KUMPULAN PUISI
UNTUK TUGAS BAGIAN 6
KUMANDANG AZAN MAGRIB
Suara itu terdengar lagi
ketika matahari menyembunyikan tubuhnya
suara itu berlomba-lomba menghiasi alam semesta
syahdu,damai, tentram
Kulihat segerombolan orang menyerbu
menuju asal suara itu berada
bagaikan sekelompok demonstran
yang ingin menyejukkan hati mereka
setelah bergejolak terlalu lama dalam amarah
Suara azan magrib menggema
udangan dari Yang Maha Kuasa
tanpa paksaan tanpa percekcokan
hanya dengan hati nurani orang kan tahu maknanya
tersenyum mendengar setiap syairnya
Suara itu terdengar lagi
ketika matahari menyembunyikan tubuhnya
suara itu berlomba-lomba menghiasi alam semesta
syahdu,damai, tentram
Kulihat segerombolan orang menyerbu
menuju asal suara itu berada
bagaikan sekelompok demonstran
yang ingin menyejukkan hati mereka
setelah bergejolak terlalu lama dalam amarah
Suara azan magrib menggema
udangan dari Yang Maha Kuasa
tanpa paksaan tanpa percekcokan
hanya dengan hati nurani orang kan tahu maknanya
tersenyum mendengar setiap syairnya
KOTAK HARAPAN
Setiap hari, penuh dengan harapan
Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini
Seperti pelangi yang mewarnai langit
Dan matahari yang menyinari bumi ini
Andai kata harapan itu lenyap,
Hidup terasa susah
Hidup terasa suram
Hidup akan terasa tak berwarna
Kita harus berharap setinggi mungkin
Kita harus berharap sebanyak mungkin
Kita harus berharap sedalam mungkin
Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil
Yang kecil tapi bermakna
Kotak harapan yang berguna bagi semua orang
Kotak itu, bernama otak
Kotak harapan yang dapat mengubah dunia
Kotak harapan yang tak ternilai
Janganlah berhenti berharap
Karena harapan membuat kita sukses
Setiap hari, penuh dengan harapan
Harapan itu mewarnai dan menyinari dunia ini
Seperti pelangi yang mewarnai langit
Dan matahari yang menyinari bumi ini
Andai kata harapan itu lenyap,
Hidup terasa susah
Hidup terasa suram
Hidup akan terasa tak berwarna
Kita harus berharap setinggi mungkin
Kita harus berharap sebanyak mungkin
Kita harus berharap sedalam mungkin
Harapan itu, berasal dari dalam kotak kecil
Yang kecil tapi bermakna
Kotak harapan yang berguna bagi semua orang
Kotak itu, bernama otak
Kotak harapan yang dapat mengubah dunia
Kotak harapan yang tak ternilai
Janganlah berhenti berharap
Karena harapan membuat kita sukses
INDONESIAKU YANG MALANG
INDONESIA......
Indah,damai,sejahtera!
Begitu katanya.
Namun kata itu telah sirna,
Bagaimana hal itu bisa sirna?
Karena wabah korupsi yang merajalela.
Adakah damai pada negeriku?
Apakah damai jika terus ada tawuran di negeri
Kita?
Adakah sejahtera pada negeriku?
Apakah sejahtera bila
Indonesi masih bermasalah dengan ekonomi?
Nilai Rupiah yang melemah,
Karena Negeri kita tidak pandai,
Tidak pandai mengelola
Kekayaan Rempah,Alam
Yang indah yang telah di berikan Tuhan.
Sungguh malang Indonesiaku,
Banjir,Longsor,akibat siapa?aku bertanya?
Akibat manusia,
Yang tak pernah bersyukur
Atas keberkahan yang berlipat ganda.
Malangnya nasib negeriku
Sungguh malang
Kau harus maju
Karna aku adalah penerusmu.
INDONESIA......
Indah,damai,sejahtera!
Begitu katanya.
Namun kata itu telah sirna,
Bagaimana hal itu bisa sirna?
Karena wabah korupsi yang merajalela.
Adakah damai pada negeriku?
Apakah damai jika terus ada tawuran di negeri
Kita?
Adakah sejahtera pada negeriku?
Apakah sejahtera bila
Indonesi masih bermasalah dengan ekonomi?
Nilai Rupiah yang melemah,
Karena Negeri kita tidak pandai,
Tidak pandai mengelola
Kekayaan Rempah,Alam
Yang indah yang telah di berikan Tuhan.
Sungguh malang Indonesiaku,
Banjir,Longsor,akibat siapa?aku bertanya?
Akibat manusia,
Yang tak pernah bersyukur
Atas keberkahan yang berlipat ganda.
Malangnya nasib negeriku
Sungguh malang
Kau harus maju
Karna aku adalah penerusmu.
HUJAN TAK TURUN LAGI
Hujan tak turun lagi
Pengarang LingLing
Hujan...
Kenapa kau tak turun lagi
Aku merindukanmu hujan
Hujan...
Semua petani menunggu mu
Untuk menghasilkan padi
Hujan..
Laut membutuhkan airmu
Untuk semua ikan bisah berenang
Hujan..
Bunga bunga mencarimu
Untuk disiram
Aku memohon kepada maha kuasa
Untuk kamu turun lagi
Hujan tak turun lagi
Pengarang LingLing
Hujan...
Kenapa kau tak turun lagi
Aku merindukanmu hujan
Hujan...
Semua petani menunggu mu
Untuk menghasilkan padi
Hujan..
Laut membutuhkan airmu
Untuk semua ikan bisah berenang
Hujan..
Bunga bunga mencarimu
Untuk disiram
Aku memohon kepada maha kuasa
Untuk kamu turun lagi
RINTIHAN AIR MATA
Saat di pagi hari
Ku melihat ibuku terbaring
Lemas dan lesu
Aku merintihkan air mata
Tiada henti
Dan Tanpa ku sadari
Ibu Menghembuskan
Nafas Terakhir
Di Saat itu
Aku Sangat Terkejut
Dan Aku Tidak henti hentinya
Meneteskan Air Mata
Saat di pagi hari
Ku melihat ibuku terbaring
Lemas dan lesu
Aku merintihkan air mata
Tiada henti
Dan Tanpa ku sadari
Ibu Menghembuskan
Nafas Terakhir
Di Saat itu
Aku Sangat Terkejut
Dan Aku Tidak henti hentinya
Meneteskan Air Mata
*** ciri- ciri umum puisi ***
1.
Penulisan puisi
dituangkan dalam bentuk bait dar baris – baris, bukan bentuk paragraf
seperti pada prosa dan dialog pada naskah drama.
2.
Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya bersifat kias,
padat, dan indah.
3.
Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi .
4.
Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya
rima dan persajakan.