kumpulan PUISI
untuk tugas bagian 4
ISTANAKU
Aku selalu menunggunya di dalam istanaku...
menunggunya...
entah untuk yang keberapa kalinya...
Istanaku yang kubangun bersamanya dengan doa, cinta, kasih, sayang, rindu, dan air mata...
Istanaku yang kubangun bersamanya dengan pengabdian
walau terkadang... bahkan sering... batu terjal merintangi, menerjang dan memporakporandakan istanaku...
tapi ketegaran seperti batuan cadas di arizona membuatku tenang
Istanaku tempatku dan dia bermunajat bersama...
menyusun berbagai agenda masa depan dengan seribu harapan tuk menggapai magfirohNya..
Istanaku...
dengan seribu alasan...
kubangun untuk menyempurnakan keimananku sebagai hambaNya yang papa...
menunggunya...
entah untuk yang keberapa kalinya...
Istanaku yang kubangun bersamanya dengan doa, cinta, kasih, sayang, rindu, dan air mata...
Istanaku yang kubangun bersamanya dengan pengabdian
walau terkadang... bahkan sering... batu terjal merintangi, menerjang dan memporakporandakan istanaku...
tapi ketegaran seperti batuan cadas di arizona membuatku tenang
Istanaku tempatku dan dia bermunajat bersama...
menyusun berbagai agenda masa depan dengan seribu harapan tuk menggapai magfirohNya..
Istanaku...
dengan seribu alasan...
kubangun untuk menyempurnakan keimananku sebagai hambaNya yang papa...
PENANTIAN
Dalam do'a kusebut namamu
Dalam harap ku ingat parasmu
Dalam hati kuingat janjimu
dan Dalam jiwa terukir namamu
Andai waktu dapat ku putar cepat
Hingga tiba dimana saatnya waktu memihak untukmu dan untukku
Merajut kasih dalam indahnya ikatan suci
Namun sayang aku hanya menjalani takdir sesuai alur hidupku
Aku harus menjaga hati demi menungu dirimu duhai calon imamku
Tak banyak harap dalam hati
hanya inginkan menggelar cinta bertahta kesucian
Diatas sajadah cinta yg akan kita gelar nanti
Kutitip dirimu pada sang MAHA cinta
Agar hatimu selalu tertaut dengan hatiku
Di penantian ini aku menunggumu untuk menjadi imam bagiku
Dalam do'a kusebut namamu
Dalam harap ku ingat parasmu
Dalam hati kuingat janjimu
dan Dalam jiwa terukir namamu
Andai waktu dapat ku putar cepat
Hingga tiba dimana saatnya waktu memihak untukmu dan untukku
Merajut kasih dalam indahnya ikatan suci
Namun sayang aku hanya menjalani takdir sesuai alur hidupku
Aku harus menjaga hati demi menungu dirimu duhai calon imamku
Tak banyak harap dalam hati
hanya inginkan menggelar cinta bertahta kesucian
Diatas sajadah cinta yg akan kita gelar nanti
Kutitip dirimu pada sang MAHA cinta
Agar hatimu selalu tertaut dengan hatiku
Di penantian ini aku menunggumu untuk menjadi imam bagiku
JASA TAK TERLUPAKAN
Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah
Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah
Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
AYAH DAN IBU
Ayah...Ibu....
Kalian tumpuan hidupku sekarang
Kalian tulang punggungku
Kalian hidupku
Kalian jiwaku
Kalian adalah segalanya untukku
Tanpa kalian ..aku bukanlah apa-apa
Aku bagai helai daun yang jatuh dari rantingnya
Aku ingin membahagiakan kalian...karena kalian telah membahagiakanku
Ayah...Ibu
Maafkan aku yang terkadang tidak peduli akan nasehatmu
Maafkan aku yang kadang mengacuhkanmu
Tapi bukan maksudku seperti itu
Aku hanya malu
Malu karna belum bisa membahagiakanmu
Ayah...Ibu
Semoga kelak Aku bisa membahagiakannmu
Aku juga ingin menjadi tumpuan hidupmu
Aku ingin menjadi tulang punggungmu
Aku ingin menjadi anak yang berguna untuk kalian
Akan ku jaga kehormatan kalian |
Ayah...Ibu....
Kalian tumpuan hidupku sekarang
Kalian tulang punggungku
Kalian hidupku
Kalian jiwaku
Kalian adalah segalanya untukku
Tanpa kalian ..aku bukanlah apa-apa
Aku bagai helai daun yang jatuh dari rantingnya
Aku ingin membahagiakan kalian...karena kalian telah membahagiakanku
Ayah...Ibu
Maafkan aku yang terkadang tidak peduli akan nasehatmu
Maafkan aku yang kadang mengacuhkanmu
Tapi bukan maksudku seperti itu
Aku hanya malu
Malu karna belum bisa membahagiakanmu
Ayah...Ibu
Semoga kelak Aku bisa membahagiakannmu
Aku juga ingin menjadi tumpuan hidupmu
Aku ingin menjadi tulang punggungmu
Aku ingin menjadi anak yang berguna untuk kalian
Akan ku jaga kehormatan kalian |
MENJAGA NEGARA
Satu...dua...tiga...
Derap langkahmu gagah perkasa
Menjaga negara agar sentosa
Terbebas dari angkara murka
Satu...dua...tiga...
derap langkahmu gagah perasa
Tiada boleh ada yang terluka
kamu bela negara dimana-mana
Aku belajar sungguh-sungguh
Aku ingin menjaga negara
Dengan menjadi tentera.
Satu...dua...tiga...
Derap langkahmu gagah perkasa
Menjaga negara agar sentosa
Terbebas dari angkara murka
Satu...dua...tiga...
derap langkahmu gagah perasa
Tiada boleh ada yang terluka
kamu bela negara dimana-mana
Aku belajar sungguh-sungguh
Aku ingin menjaga negara
Dengan menjadi tentera.
*** ciri- ciri umum puisi ***
1.
Penulisan puisi
dituangkan dalam bentuk bait dar baris – baris, bukan bentuk paragraf
seperti pada prosa dan dialog pada naskah drama.
2.
Diksi yang digunakan dalam puisi biasanya bersifat kias,
padat, dan indah.
3.
Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi .
4.
Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya
rima dan persajakan.
5.
Setting,alur, dan tokoh dalam puisi tidak begitu
ditonjolkan dalam pengungkapan.