Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisigaram yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari tempe busuk
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN MASALAH 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. PROSES PEMBUATAN KECAP 3
1. Fermentasi Kapang 4
2. Fermentasi garam 5
3. Penambahan gula merah 6
B. TEMPE BUSUK 7
BAB III PEMBAHASAN 8
A. TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK 8
B. KANDUNGAN GIZI TEMPE BUSUK 9
C. MANFAAT KECAP TEMPE BUSUK 10
BAB IV PENUTUP 12
A. KESIMPULAN 12
B. SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap
makanan yang berupa cairan berwarna
hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah
kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar
air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat
dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisigaram yang lebih
banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap
juga dapat dibuat dari tempe busuk.
Kecap dari bahan dasar tempe busuk
selain mengandung protein, vitamin, dan mineral, kecap berfungsi juga sebagai alternatif anti kangker. Karena kecap yang dibuat dari
tempe busuk memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan yang dibuat dari
kedelai, karena mengandung kadar isof lavon, seperti genestein yang jauh lebih
tinggi. Tempe busuk
merupakan tempe kedelai
yang telah mengalami proses fermentasi lanjut. Kandungan
gizi tempe busuk tidak jauh beda dengan kandungan gizi tempe kedelai.
Pengolahan tempe busuk menjadi
kecap, memiliki potensi
besar untuk dikembangkan sebagai salah satu usaha pengolahan bahan
makanan yang berorientasi
bisnis, karena selain
dapat memanfaatkan tempe busuk yang biasanya dibuang sia-sia. dan dapat
meningkatkan nilai ekonomi tempe tersebut, juga dapat menambah keanekaragaman
makanan bergizi.
Berdasarkan pernyataan di atas kami maka
kami mencoba menyusun sebuah karya tulis yang berjudul “PRODUKSI KECAP BERBAHAN
DASAR TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANGKER ”. Dalam karya tulis ini
kami membahas mengenai cara memproduksi kecap berbahan tempe busuk tersebut dan
manfaat-manfaatnya.
B.
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teknologi pembuatan
kecap dari tempe busuk yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif
antikanker?
2. Kandungan apakah yang ada dalam
tempe busuk sehingga dapat menjadi bahan dasar kecap alternatif antikanker ?
3. Manfaat apa sajakah yang diperoleh
dari kecap yang berbahan dasar tempe busuk?
C.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui teknologi
pembuatan kecap yang berbahan dasar tempe busuk.
2. Untuk mengetahui kandungan yang
ada didalam tempe busuk yang dijadikan bahan dasar pembuatan tempe
3. Untuk mengetahui manfaat-manfaat
yang diperoleh dari kecap berbahan tempe busuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PADANGAN TOKOH SOSIOLOGI TERHADAP PRODUKSI
Proses
produksi dalam pandangan sosiologis ternyata memiliki peran yang cukup vital
dalam rangka mempertahankan eksistensi (keberadaan) sebuah masyarakat. Proses
produksi dilihat sebagai institusi ekonomi berperan untuk mengadakan
kebutuhan-kebutuhan ekonomis sebuah masyarakat. Oleh karena itu, proses
produksi tidak hanya dilihat dari segi ekonomis tetapi juga sosiologis yang
mempunyai peran subsistem dalam sebuah struktur masyarakat.
1. Karl Marx
Marx mengatakan manusia adalah makhluk yang mampu
melakukan kerja. Manusia dianggap sebagai produsen melalui kerja yang
dilakukannya. Proses kerja yang dilakukan menghasilkan suatu produk, merupakan
hakekat manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya, seperti binatang.
Dalam kapitalisme, manusia sebagai pekerja tidak lagi
mempunyai kontrol atas potensi yang terkandung dalam kerja mereka. Potensi yang
dimaksudkan Marx adalah tenaga kerja (labour-power), kepada kapitalis
dipertukarkan dengan benda abstrak yang terdapat dalam upah. Dalam kapitalisme dikenal sistem upah-kerja. Kerja
(produksi) tidak dianggap sebagai tindak pemenuhan kebutuhan (konsumsi) namun
sekedar sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan. Manfaat tenaga kerja tidak
lagi ditemukan pada kemampuan untuk menghasilkan objjek yang dapat memenuhi dan
mengembangkan kebutuhan pekerja, tetapi sebagai benda abstrak yang dapat
dipertukarkan dengan upah. Pertukaran tersebut menyebabkan tenaga kerja sebagai
komoditas.
2.
Emile
Durkheim
Untuk melihat gagasan sosiologi Durkheim mengenai
produksi dapat ditelusuri dari bukunya The Division of Labor in Society. Dalam
buku itu, Durkheim menjelaskan tentang teori perubahan sosial dan mendiskusikan
dua tipe masyarakat yaitu masyarakat yang berlandaskan solidaritas mekanik dan
solidaritas organik. Masyarakat berlandaskan solidaritas mekanik dapat dirujuk
pada masyarakat pedesaan dicirikan dengan pembagian kerja yang rendah,
kesadaran kolektif kuat, individualitas rendah, hukum refresif dominan, pola
normative sebagai consensus terpenting dalam komunitas, dan saling
ketergantungan rendah. Sedangkan masyarakat yang berlandaskan solidaritas
organik dirujuk pada masyarakat kota yang ditandai pembagian kerja yang
tingggi, kesadaran kolektif lemah, individualitas tinggi, hukum restitutif
dominan, nilai abstrak dan umum sebagai consensus terpenting dalam komunitas
dan saling ketergantungan tinggi. Perbedaan kedua tipe masyarakat tersebut di
atas sangatlah jelas.
Menurut Durkheim, terjadinya perubahan masyarakat dari
mekanik menjadi masyarakat organik dimulai dari adanya pertambahan penduduk
disertai kepadatan moral. Maksudnya terjadi pertambahan penduduk disertai
pertambahan komunikasi dan interaksi antara para anggota. Sehingga perjuangan
hidup menjadi tajam. Menghindari terjadinya konflik maka diadakan pembagian
kerja secara terspesialisasi.
3.
Max Weber
Pemikiran sosiologi Weber tentang produksi dapat
ditelusuri dalam bukunya Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme. Dimana Weber
dalam buku tersebut melihat hubungan elective
affinity, yaitu hubungan yang memiliki konsistensi logis dan pengaruh
motivasional yang bersifat mendukung secara timbal balik, antara etika
protestan dan semangat kapitalisme pada awal perkembangan kapitalisme modern.
Ditemukan adanya aspek tertentu dalam etika protestan sebagai perangsang yang
kuat dalam meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis modern dalam
tahap-tahap pembentukannya.
Dalam pandangan Weber, dimana penganut protestan
seperti Calvinisme dan Metodisme percaya pada konsep predistinasi yaitu gagasan
bahwa keselamatan abadi di akhirat atau masuknya orang sorga telah ditentukan
oleh Allah dan tidak dapat diubah oleh perbuatan baik atau buruk manusia dalam
kehidupannya di muka bumi. Orang protestan menjadi gelisah dan tidak tinggal
diam. Mereka mencari tahu tanda apa dia termasuk orang yang terpilih atau tidak
terpilih untuk memperoleh keselamatan abadi atau masuk sorga. Pada masa awal,
penganut protestan percayai bahwa kesuksesan dan kesejaterahan yang dihasilkan
oleh pekerjaan adalah tanda dari terpilihnya mereka memperoleh keselamatan
abadi. Dengan demikian pekerjaan ditempatkan sebagai suatu panggilan suci (beruf atau calling). Akibatnya secara logis, menghasilkan motivasi untuk setia
terhadap pekerjaan, berprestasi dalam pekerjaan, membatasi konsumsi, dan gaya
hidup yang rasional dan sistematis. Pola motivasi dari etika protestan tersebut
mamiliki konsistensi logis dan saling mendukung secara motivasional dengan
semangat kapitalisme modern yang sedang berkembang seperti akuntansi rasional,
hukum rasional, dan teknik rasional.
PRODUKSI UNTUK DIGUNAKAN DAN PRODUKSI UNTUK DIJUAL
Pada dasarnya barang mempunyai dua
jenis nilai yaitu nilai guna (use value)
dan nilai tukar (exchange value).
Nilai guna suatu barang dipahami sebagai nilai kebergunaan suatu barang atau
keuntungan yang diberikan suatu barang ketika digunakan. Misalnya, nilai guna
pakaian bagi manusia yang menjadi pelindung tubuh dari panasnya matahari
ataukah dinginnya suhu pada malam hari. Seperti juga nilai guna suatu kendaran
bermotor sebagai alat transportasi yang membantu manusia dalam mempermudah
perjalanannya dari suatu tempat ke tempat lain sebagai tujuan.
Suatu barang juga mamiliki nilai
tukar, artinya nilai barang itu diperoleh ketika barang tersebut ditukarkan
dengan barang lain. Misalnya, dua orang bersepakat menukarkan barang miliknya,
orang pertama memberikan 150 m2 tanah kepada orang kedua sebagai
ganti dari sepeda motor, maka nilai tukar sepeda motor tersebut adalah 150 m2
tanah. Nilai tukar dapat diukur atau dinilai berdasarkan barang berharga lain
seperti emas atau dengan perantaraan medium pertukaran yaitu uang.
Menurut Sanderson, oleh Damsar bahwa
sistem ekonomi itu sendiri cenderung diorganisasi, terutama, menurut salah satu
dari dua jenis nilai ini. Pada masyarakat pra-kapitalis, produksi barang untuk
nilai guna merupakan perhatian satu-satunya produsen. Barang diproduksi agar
dapat dikonsimsi bukan agar dapat dipertukarkan dengan barang lain. Sebaliknya
pada masyarakat kapitalisme modern, produksi ditujukan terutama untuk nilai
tukarnya. Guna memperoleh sejumlah uang yang diterima produsen kapitalis atas
barang yang dijual di pasar. Jelas juga bahwa barang-barang yang dijual itu
memiliki nilai guna, jika tidak maka orang tidak akan membeli barang tersebut.
Di sini sangatlah jelas bahwa barang-barang diproduksi oleh para produsen
kapitalis untuk mendapatkan nilai tukarnya bukan nilai gunanya. Sehingga
kapitalisme modern adalah suatu ekonomi produksi untuk dijual (production for exchange economy)
B.
PROSES PEMBUATAN KECAP
Kecap dapat diproduksi dengan tiga cara, yaitu fermentasi kedelai, hidrolisis asam, atau kombinasi dari
keduanya. Pembuatan kecap
secara fermentasi
pada
prinsipnya menyangkut
pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat oleh aktivitas .... seterusnya silahkan download
UNTUK MELIHAT FILE LENGKAPNYA SILAKAN
UNTUK DOWNLOAD ADA DI BAWAH
UNTUK DOWNLOAD ADA DI BAWAH
Perbesar tekan : Ctrl + Shift + arah kanan Perkecil tekan : Ctrl + Shift + arah kiri
INGIN FILE LEBIH LENGKAP DAN TINGGAL PRINT KLIK :
*sebelum download mohon like grub fb yang menseponsori blog ini
DOWNLOAD
untuk iformasi cek disini
cara download
- Klik download
- Tunggu hingga mengarah pada MEDIAFIRE ada tulisan download warna hijauh disamping
- Klik dan tunggu untuk download
*sebelum download mohon like grub fb yang menseponsori blog ini
DOWNLOAD
untuk iformasi cek disini
cara download
- Klik download
- Tunggu hingga mengarah pada MEDIAFIRE ada tulisan download warna hijauh disamping
- Klik dan tunggu untuk download